Mayor & Jendral
Selamat bertarung anak muda! Kehadiranmu jadikan Indonesia menghangat kembali. Merangsang dialektika, jadi trending topic diantara kawula muda dan paruh baya. Namamu menggema di warung-warung kopi. Jadi perbincangan hangat sebelum waktu kerja. Timbulkan diskusi di sela makan siang. Media sosial ramai layani cerewet nya netizen dan malang melintang share berita-beritamu.
Bahkan, tempat tidur dingin pun menghangat akibat namamu jadi bahan perbincangan selepas eng ing eng.
Anak muda! Dalam pidato politikmu, tanpa paksaan kau terima permintaan partai-partai itu. Bahkan Ayahmu sendiri meminta, kau jadi calon gubernur. Namun, kau menangis anak muda! Pidatomu terbata-bata diantara isak tangis itu.
Kau memang anak yang berbakti pada orang tua dan kepentingan elit partai. Salut! Namun apakah mereka bisa memahami perasaanku? Ya perasaanku, yang mungkin sama spt isak tangismu. Bahwa jalan menuju Jendral sudah dibeberapa depa. Namun ah … siapalah aku ini. Hanyalah penonton dan rakyat biasa.
Kamu adalah bahan cerita dan sorotan untuk Indonesia berproses jadi sempurna. Semoga nasibmu kelak tetap membuat inspirasi bagi Indonesia. Tetap cemerlang tanpa lagu caiya caiya India. Amin.
Read the rest of this entry »