Arti Pengertian Kafir Sesungguhnya

Kata Kafir sering sering digunakan segelintir orang menghardik musuhnya dan digunakan sebagai legitimasi untuk melakukan kekerasan.

Pada mulanya, kafir bermakna tidak berterima kasih, lalu bergeser menjadi tidak beriman. Lagi-lagi, ia tidak hanya berkaitan dengan ketidakpercayaan kepada Tuhan semata-mata. Namun, ia terkait dengan sikap manusia yang menolak sekeras-kerasnya untuk berserah diri kepada Allah. Akibatnya, mereka menghabiskan waktu dengan bersenda gurau dan bermain, tertawa, serta riang gembira sehingga melupakan akhirat.

Dari pengertian kafir tersebut, jelas label itu tidak hanya ditujukan kepada orang yang bukan Islam, tetapi juga muslim itu sendiri.

Betapa penyerahan diri kepada Tuhan mendorong hamba untuk tidak leka sehingga membuat orang tidak beriman.

Jadi, pengingkaran pada Khaliq bukan semata-mata penafsiran kewujudannya, tetapi sikap abai terhadap kehidupan akhirat. Tentu saja, akhirat tidak hanya dipahami sebagai “alam lain” semata-mata, tetapi sebuah keadaan pesona duniawi yang tidak membuat manusia lupa pada hakikat eksistensinya, hamba Tuhan dan penjaga bumi.

Arti kata dan pengertian kafir diatas diteliti secara ilmiah oleh seorang professor terkemuka Jepang bernama Toshihiko Izutsu dan disampaikan oleh Ahmad Sahidah, seorang dosen di Universitas Utara Malaysia.

Sedangkan pengertian kafir lainnya bisa dibaca di Wikipedia.

Bagikan Yuk
[addtoany]