Ayat Ayat Cinta

ayatayatcinta.jpgSudah lama nggak menulis untuk blog tersayang ini, dan tetap mencoba untuk mengikatkan beberapa nostalgi kehidupan saya selama ini. Akhirnya moody pada kisah Ayat Ayat Cinta the movie. Pilem garapan MD Entertainment ini diambil dari kisah novel Ayat Ayat Cinta karangan Habiburrahman El-Shirazy. Ia adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air. Melalui sentuhan tangan sutradara Hanung Bramantyo, pilem ini menyajikan sebuah perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya. Seting lokasi pilem di Mesir dan dalam alur cerita yang tersaji, pilem ini banyak memuat gambaran tentang indahnya Islam dibalut dalam cerita cinta yang mengejutkan saya dan istri. Sebuah keputusan dalam perjalanan cinta yang sepertinya menjadi takdir yang sempurna.

Ayat Ayat Cinta bercerita tentang perjalanan cinta dua anak manusia yang berbeda latar belakang dan budaya; yang satu adalah mahasiswa Indonesia yang sedang studi Universitas Al-Azhar Mesir, dan yang satunya lagi adalah mahasiswi asal Jerman yang kebetulan juga sedang studi di Mesir. Kisah percintaan ini berawal ketika mereka secara tak sengaja bertemu dalam sebuah perdebatan sengit dalam sebuah kereta kota.

Seorang pemuda Indonesia bernama Fahri bin Abdullah Shiddiq sedang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Mesir, sedang diuji oleh Allah SWT terhadap keputusannya untuk menikah dengan mahasiswi asal Jerman bernama Aisha. Fahri adalah pemuda idaman kaum hawa, diantara yang muncul di pilem itu adalah Maria, Nurul dan Noura. Maria adalah gadis Kristiani yang baik dan selalu menemani Fahri dalam setiap kesulitan hidup di perantauan. Kebetulan Fahri dan Maria tinggal dalam satu gedung yang sama tetapi beda apartemen.

Ketika keputusan untuk menikah diambil oleh Fahri, terjadi tragedi-tragedi menarik seputar patah hati dari para gadis-gadis tersebut. Dijelaskan satu persatu dalam setiap adegan pilem tentang sikap Maria, Nurul dan Noura setelah mengetahui Fahri menikah. Disinilah awal menarik tantangan hidup yang dialami oleh Fahri. Keputusan tersebut membuahkan letupan-letupan emosional dalam kehidupan rumah tangganya sendiri, menjadikan duka dan kekecewaan bagi Maria, Nurul dan Noura. Pada suatu ketika, Fahri mendapatkan cobaan fitnah dari salah satu gadis yang mengidamkannya, sehingga Fahri harus mendekam di penjara. Sedangkan istrinya, Aisha berjuang mati-matian agar bisa membebaskan suaminya.

Perjuangan Aisha ditampilkan manis dalam setiap keputusan-keputusan yang dibuatnya. Aisha dengan persetujuan suaminya harus merangkul berbagai pihak agar perjuangannya berhasil. Disinilah indahnya Islam yang terwujud dari perilaku arif Aisha. Tanpa disangka, semua berjalan seolah tanpa direncanakan kecuali atas izinNya, Fahri harus mengambil keputusan untuk berpoligami. Tetapi poligami yang dilakoni oleh Fahri ini sungguh berbeda dengan romantisme poligami masyarakat pada umumnya. Poligami Fahri menghasilkan nuansa yang indah dalam perjalanannya. Seolah Allah SWT memberikan takdir yang adil dan manis bagi keduanya.

Hihihihi, saya tidak mau cerita detailnya. Lebih baik nonton saja pilemnya yah. Sebuah pilem Islami yang hadir tanpa mendiskreditkan pihak manapun juga. Pilem yang memberikan informasi bahwa Islam dan kehidupan yang berjalan ini, demikian harmonis. Di akhir pilem, dalam isak tangisnya, istriku menyeletuk, Sayang, aku tidak mau kamu seperti Fahri .. lho .. hihihihiii.

domain_name_webhosting.gif

Bagikan Yuk
[addtoany]