Pentingkah IJAZAH itu?

Mereka beri ruang pendapat pada kami (praktisi IT dan dunia kreatif, profesional, pemerintah, aparat hukum) untuk berlokakarya menemukan kekurangan materi silabus kuliah IT agar ciamik!

Soroti apatis nya mahasiswa terhadap aktivitas profesi. Padahal mereka harusnya tambah pengalaman, pertajam hard dan soft skills tidak hanya di lingkungan kampus. Kerja praktek hanya dipandang sebagai pemenuhan SKS belaka. Padahal tiap liburan kan bisa dipake magang. Klo mau, pas lulus nanti kantongi sertifikat/pengalaman kerja yg beragam. Itu nilai tambah!

Dunia industri akan senang dengan fresh graduate yang kantongi jam terbang profesi! Dari pada melamar andelin ijazah nya doang.

Mahasiswa kacau etika komunikasi dan tata bahasanya. Coba lihat klo tulis status, tata bahasanya alay. Blum tahu dimana harus ada titik mana koma. Disingkat singkat lagi. Maka banyak kasus dosen yang prihatin dengan tabiat mahasiswa nya.

Kemampuan komunikasi dan berbahasa, tidak lepas dari kebiasaan mahasiswa itu sendiri. Jika gaul nya sama teman-teman nya saja dan jika menulis hanya untuk laporan (pratikum, magang, proposal dan skripsi), yakin mereka mati gaya. Padahal dengan berorganisasi, kemampuan komunikasi itu akan terasah. Dengan blogging atau menulis di buku harian (diary), akan terbiasa dan terasah kemampuan menulis nya. Saya (yang katanya) bisa menulis ya karena terbiasa banyak menulis di blog www.hendra.ws (ada 500+ an artikel), trus di www.boc.web.id (ada 600+ artikel), www.bakulanweb.com, dll.

Jadi, hal yang masuk akal bagi mahasiswa agar kuat di komunikasi dan bahasa adalah mewajibkan mereka berorganisasi dan punya blog!

Dalam organisasi akan banyak bertemu orang dan institusi. Disanalah wadah latih diri berkomunikasi, memahami birokrasi yang didalamnya ada etika. Hadapi orang yg berbeda pendapat, golongan, ras dan agama pun pake etika!

Trus wajib punya blog, ya bertujuan membiasakan diri menulis. Dokumentasikan hasil karya nya selama jadi mahasiswa. Pernah coding ini itu, pernah berhasil buatin ini itu, dll, ceritakan di blog. Suatu saat nanti melamar pekerjaan, cantumkan alamat blog nya. Bakal jadi nilai tambah! Siapa tahu bisa juga untuk melamar nikah, yakinkan calon mertua 😀

Dunia industri senang dengan mahasiswa/sarjana yang ready to use alias ready to work. Tanpa harus mengajari lagi. Waktu magang pun terlalu singkat dan karena lag of knowledge, mereka akhirnya diberi tugas layaknya Office Boy (OB). Suruh fotocopy, beli makan siang, dan kadang suruh cuci gelas piring!

Maka sesuai Permen dan Perpres, undanglah warga industri ke kampus. Agar tidak ada gap. Ah masih banyak lagi ide-ide brilian tadi. Termasuk pentingnya Pancasila hahahaha. Itupun yg omong pak cyber crime Polda Bali. Keren!

Silabus Lokakarya STIKI Indonesia

Pokoknya STIKI Indonesia telah undang saya yang ke 2 kali nya ini, open minded dengan pendapat dunia industri kok. Bravo STIKI Indonesia! Biar lulusannya berkualitas dan diterima di dunia industri.

Terima kasih STIKI Indonesia telah percaya dan beri kesempatan kpd saya untuk bisa berkontribusi positif bagi perkembangan generasi muda IT Bali.

Walau dulu saya kuliah di Teknologi Pertanian selama 16 semester, tapi akhirnya tidak sarjana juga, namun punya fakta bahwa saat ini saya tengah menjalani 14 tahun bisnis Teknologi Informasi (IT) di Bali bersama team andal berijazah kan IT.

Bisnis ini bernama BOC Indonesia, yang sudah dipersenjatai dengan badan usaha CV, punya ijin usaha SIUP, TDP, Paten, NPWP dan beragam sertifikasi serta penghargaan. Bagi pebisnis, surat-surat itulah yang penting dari pada ijazah sarjana. Namun bagi yang fokus ke profesional, ijazah sarjana lah yang penting. Silakan memilih 🙂

Lokakarya STIKI Indonesia 2017

Made Muku

Bersama Pak Made Muku, Ketua STIKI Indonesia.

Bagikan Yuk
[addtoany]