Peran Testimonial dalam Dunia Bisnis

Membangun, mempertahankan dan mengembangkan sebuah usaha tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Jika menilik perjalanan Bali Orange menjadikan sebagai perusahaan penyedia hosting Indonesia, domain name dan web design tidaklah terjadi dalam beberapa minggu. Berawal dari kost-kostan di Jl. Pulau Bungin tahun 2002 silam hingga saat ini menempati kantor resmi penuh dengan lika-liku suka dan duka.

Saya berkesimpulan bahwa, semua hal yang berhubungan dengan peciptaan usaha selalu ada proses. Didalam proses itu terjadi bermacam hal agar perusahaan itu bisa berjalan naik. Bahkan bisa turun. Menurut saya, jika perusahaan seperti Bali Orange yang hanya bermodalkan dengkul mempunyai 3 hal pokok sebagai langkah strategis berusaha, yaitu olah imajiner, olah kondisi dan aksi (action).

Siapa bilang berusaha itu butuh modal uang ?. Bali Orange bisa berdiri walau tanpa uang sepeserpun. Tanpa ada yang beri uang pangkal untuk investasi. Investasi awal Bali Orange adalah otak dan tubuh yang sehat. Investasi tersebut digunakan untuk melakukan 3 langkah strategis itu.

Kurang lebih 1 minggu yang lalu, saya memberikan nuansa yang beda dari sebelumnya untuk website dan blog Bali Orange. Disana terpampang testimonial dari pelanggan loyal Bali Orange. Meski hanya beberapa tapi saya berusaha menerapkan 3 langkah strategis diatas.

Landasan menciptakan testimonial dari pelanggan Bali Orange dimulai dari olah imajiner. Dalam proses ini, hal yang berbau konsep, khayalan, pemikiran ataupun berandai-andai terjadi. Jelas semuanya untuk memajukan Bali Orange dan sekaligus turut serta membawa pelanggannya. Setelah itu, harus diciptakan sebuah kondisi agar Bali Orange tetap konsisten atau bahkan bisa lebih terpacu untuk maju. Kemudian, tindakan untuk maju harus diterapkan dalam aksi-aksi nyata (action).

Hasil olah imajiner, olah kondisi dan aksi, penerapan testimonial beberapa tujuannya adalah untuk :

  1. Sebagai ujud terima kasih kepada pelanggan dengan memberikan wadah bersama untuk saling memajukan usaha. Dalam testimonial tercantum nama, foto dan alamat website pelanggan. Pengunjung Bali Orange mendapatkan bonus ‘mau tidak mau’ baca isi testimonial tersebut. Isi itu secara ‘mau tidak mau’ akan masuk ke memori otak pengunjung.
  2. Memaksimalkan nilai keseriusan dalam pelayanan Bali Orange. Dengan adanya testimonial, Bali Orange harus bertanggung jawab atas makna yang disampaikan oleh pelanggannya. Testimonial itu bagaikan alarm yang sewaktu-waktu bisa berdering keras jika Bali Orange salah bertindak.
  3. Menjadi wasit dalam usaha Bali Orange. Ketika wasit berada dalam sebuah pertandingan, dia adalah penentu jalannya aturan pertandingan. Layanan Bali Orange bagaikan pertandingan yang akan berakhir kalah atau menang. Jelas Bali Orange ingin menang dan menjadi yang terbaik. Maka wasit terbaik menuju menang adalah pelanggannya sendiri.
  4. Tancapkan situasi ‘kepepet’ (terjepit). Testimonial itu sebuah pengkondisian agar tetap berada pada jalurnya. Bagi Bali Orange, makna yang terkandung dalam testimonial bagaikan sebuah jalur yang dihimpit 2 kabel listrik di sebelah kiri dan kanannya. Jika Bali Orange keluar dari jalur tersebut maka akan tersengat arus listrik. Maka, ‘mau gak mau’ harus berada pada jalur tengah yang aman. Tetap berpijak pada jalur makna testimonial.
  5. Aktualisasi diri. Testimonial adalah sarana untuk mewujudkan sisi feminim dan maskulin seorang manusia. Ketika manusia sudah peduli dengan keadaan tersebut, maka ‘mau ndak mau’ harus ada wadah untuk aktualisasi diri.
  6. Aksi dalam mendongkrak wirausaha …
  7. Aksi dalam mendongkrak wirausaha …
  8. Aksi dalam mendongkrak wirausaha …
  9. Aksi dalam mendongkrak wirausaha …
  10. dst …

Ya begitulah ide dan aksi testimonial itu tercipta.

Bagikan Yuk
[addtoany]