Sakit

Aku kesakitan, yang
berusaha meronta keluar dari derita

Aku kesakitan, yang
ingin terbebas dari belenggunya

Aku berusaha untuk pulih
dengan berkeluh kesah,
berbicara, penuh beban denganmu
meskipun aku tahu, tiada jalan keluar
yang akan tercipta darimu

Ketika aku sakit,
engkaulah yang kudambakan
sebagai air dalam gersang
sebagai angin dalam panas
sebagai embun dalam pagi
sebagai cahaya dalam terang

Aku hanya ingin didengar
Aku hanya ingin dipahami
Aku hanya ingin dirasa
Aku hanya ingin kau tahu
Aku hanya ingin kau sentuh
Aku hanya ingin kau usap
Aku hanya ingin kau manja
Aku hanya ingin kau junjung
Aku hanya ingin kau cium
Sebagai asupan jiwa

Untuk bangkit dari kesakitan ini

Tapi apa yang terjadi
Sakitku hanya semilir bagimu
Sakitku hanyalah sampah bagimu
Sakitku hanyalah cacat bagimu

Tiada makna berucap
kecuali kata serapah
menghujat sakitku
sebagai aib tak terbantah
memancing sang amarah berkuasa
mengalir menuju gunung angkara murka

Kurasa, kamu hadir adalah untuk mengisi,
melengkapi, saling berbagi, asah, asih, asuh,
menikmati hidup dalam beragam suka cita,
berpeluk mesra walau badai datang menerpa.
Dan begitupula sebaliknya diriku.

Pada akhirnya aku faham,
yang kau damba adalah cetakan sempurna
dari manusia di alam mimpi
yang mampu menuruti semua
hasrat dan harapanmu

Sakitku bukanlah bagian dari harapan itu,
yang sebenarnya fana dalam ruang pikiranmu
terlena lupa bahwa aku adalah manusia biasa,
begitupula adanya dirimu di dunia ini
Diri yang tak sempurna …

………

Semua yang terjadi diawal adalah
Aku hanya ingin dimanja
Dalam kehangatan tutur kata
Dalam kesejukan mengguyur hati
dalam indahnya sebuah perjalanan
agar sesama saling …
bergandengan tangan.

Tapi pada akhirnya …
Kita memang belum beruntung,
untuk saling tahu
memahami rasa hati,
dimana angkara murka masih pegang kendali
atas hidup kita.

Bagikan Yuk
[addtoany]