Video Bagi Seorang Digital Marketer

Selain kemampuan menulis dan merumuskannya menjadi kalimat-kalimat yang menjual (baik itu konten soft dan hard selling), seorang digital marketer harus menguasai manajemen video.

Hendra Youtube

Penyampaian pesan marketing dalam video menjadi unsur wajib semenjak adanya kanal-kanal marketing online seperti youtube, facebook dan instagram. Meski ada yang lain namun wajib nya untuk sementara ya tiga itu.

Hal-hal yang harus dikuasai oleh seorang digital marketer yang berkaitan dengan pengembangan video marketing adalah:

– Mampu mengembangkan konten video.
– Dalam materi yang kompleks, kerjasama dengan vendor (pihak ke 3) untuk mengembangkan konten video.
– Menulis naskah video.
– Kembangkan daftar kata kunci untuk menandai video (tagging).
– Menulis deskripsi video yang menarik dan menjual.
– Penerbitan video ke YouTube, Facebook, Instagram, Vimeo (tambahan).
– Penerbitan video ke situs web perusahaan.

Program editing video bisa mempelajari nya sesuai kemampuan. Mau yang mudah sampai tingkatan rumit, ada. Yang mudah bisa gunakan aplikasi VivaVideo, Vegas, VidTrim, Social Cam, dll silakan cari sendiri. Saya belum pernah mencobanya hehehe. Yang rumit dan kompleks ada Adobe Premiere, Ulead, dll cari sendiri ya. Lha saya pakai apa? Cukup dengan iMovie bawaan Mac 🙂

DURASI & PENGGUNAAN VIDEO

Target penggunaan video pun harus faham. Jika target nya untuk penjualan produk maka konten video harus berdurasi maksimal 1 menit. Semakin ringkas semakin baik. Menghemat biaya iklan hahaha. Lihat saja itu iklan-iklan TVC. Semakin panjang durasi kan semakin tebal kocek iklan yang harus dikeluarkan.

Video profile usaha, bertujuan untuk marketing dan edukasi pasar jangan lebih dari 3 menit. Penonton akan bosan. Kalau ternyata durasi nya lama? Itu video berjenis tutorial. Bahkan bakal jadi cerita sinetron hahaha. Bikin aja sekalian film, 2 jam! Hahaha.

Mari kita bedah kemampuan manajerial video bagi seorang digital marketer:

* Mampu mengembangkan konten video.
Seorang marketer cukup menggunakan smartphone nya untuk video kan beragam peristiwa yang akan dijadikan konten. Disinilah daya kreatifitas seorang marketer dipertaruhkan. Penggalan-penggalan video nantinya akan di olah menjadi sebuah video presentasi.

Sebagai bahan contoh, video ini adalah bahan latihan saya ketika mau mencipta konten marketing bagi perusahaan saya sendiri. Saya ambil peristiwa-peristiwa yang penting pada Pesta Wirausaha Nasional TDA tahun 2013 yang intinya menceritakan performa BOC Indonesia di pentas nasional.

* Dalam materi yang kompleks, kerjasama dengan vendor (pihak ke 3) untuk mengembangkan konten video.
Saya kerjasama dengan vendor agendesain.com untuk menciptakan konsep bisnis OpenPO. Konsep bisnis saya sampaikan ke videographer nya. Banyak menggambar, revisi dan evaluasi untuk menciptakan video ini.

* Menulis naskah video.
Sebelum video itu tergarap secara teknis, seorang digital marketer harus mampu menulis alur cerita dari awal hingga goal terakhir yang ingin dicapai. Dalam sebuah dokumen tentunya. Ini akan menjadi bahan bagi diri sendiri ataupun bila kerjasama dengan vendor pembuat video. Mungkin ini contoh video nya ketika saya ingin bercerita tentang BELIK.

* Kembangkan daftar kata kunci untuk menandai video (tagging).
Ketika upload video ke Youtube dan Facebook, akan ada kolom yang berisi kata kunci. Itu isi saja. Tanpa perlu saya kasih contoh pada tahu lah. Pokok nya sebelum menulis kata kunci, berfikirlah menjadi konsumen. Kira-kira konsumen itu kalau mencari, gunakan kata kunci (keywords) apa sih yang berkaitan dengan produk/bisnis kita? Itu masukkan kesana. Kalau misal usaha nya catering yang target pasar nya di Bali ya kata kuncinya: catering Bali, catering di Bali, catering prasmanan Bali. Begitulah.

* Menulis deskripsi video yang menarik dan menjual.
Selepas upload video selalu ada kolom deskripsi. Jangan terlalu banyak bercerita disana. Cukup 2 paragraf saja alias 100 kata. Tulis siapa Anda, jualan apa, cerita peristiwa yang menarik, informasi kontak dan selebihnya bawa ke artikel utuh di website Anda. Menurut saya, calon konsumen ada 2 tipe: mau yang cepat dan mau yang detail. Yang cepat dia segera lakukan kontak dan closing. Yang suka detail itu selalu penuh dengan unsur kehati-hatian. Dia akan menelisik jauh agar yakin. Untuk memuaskan keyakinannya, bawa dia ke website Anda. Kelar dah! Contoh video yang saya buat adalah untuk Catering Kita Bali dibawah:

Untuk penerbitan video ke YouTube, Facebook, Instagram, Vimeo (tambahan) dan penerbitan video ke situs web perusahaan (contoh video menempel di website catering), saya pikir sudah standart ya. Bisa sendiri lah. Namun harap perhatikan durasinya. Instagram maksimal 1 menit. Lainnya bisa lebih. Semakin pendek durasi, semakin bagus. Ini contoh konsepnya, harus 30 detik!:

Saya percaya tentang bisa karena terbiasa. Maka harus terbuka untuk berlatih. Mengasah terus menerus kemampuan manajemen video. Niscaya insting kreatifitas akan muncul dalam alam bawah sadar. Mungkin video di bawah ini contoh insting itu. Penggalan-penggalan peristiwa di video ini spontan, muncul di last minute.

Dan … satu lagi, Tuhan akan membantu memunculkan peristiwa-peristiwa ciamik yang sebelumnya tidak pernah terencanakan sama sekali. Ini contoh nya, tangan Tuhan bermain. Saya tidak pernah tahu akan ada pesawat take-off di belakang parkir pesawat dan tidak merencanakan untuk memuat Citilink, serta muncul nya lagu Hayya ‘Alal Falah. Tidak pernah berencana hari itu akan pakai kaos Hayya ‘Alal Falah pula. Tanpa terencana! Ternyata sesuai tema.

Tidak pernah juga merencanakan ngeshoot lepas nya benang layangan dari tangan Altaf, anak saya:

Video di bawah ini hasil mengasah diri akibat dikirimi penggalan-penggalan video ucapan nikah. Banyak orang yang mengucapkan. Akhir nya jadi tahu fitur-fitur iMovie lebih mendalam. Yay! Alhamdulillah. Terima kasih Tuhan!

Bagikan Yuk
[addtoany]