Pada akhirnya tahu, Fahd Djibran adalah nama besar di dunia kreatif tulis menulis dalam menuangkan ide yang ada di isi kepala. Melalui acara Akademi Berbagi Bali (@akberbali), kemarin Mas Fahd didaulat menjadi pembicara. Untuk menjlentrehkan (menjelaskan) fenomena menulis kreatif.
Aktif menulis adalah sama seperti mengukir sejarah untuk masa depan kita. Menukil pernyataan dari sang maestro penulis Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, sebagai berikut :
“Kau, nak, paling sedikit kau harus bisa berteriak. Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun?. Karena kau menulis, suaramu tak kan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh dikemudian hari… Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah.”
Mas Fahd mencontohkan peristiwa sehari-hari, kenapa sang anak ‘tidak mengenal’ sang Bapak, atau peristiwa hidup sang kakek?. Malah, sang anak lebih tahu cerita kehidupan Bung Karno, Tan Malaka, dan tokoh-tokoh pergerakan lainnya. Sang anak mengenal tokoh tersebut karena membaca buku-buku tentang mereka. Sedangkan sang ayah atau kakek tidak pernah menuliskan/dokumentasikan pengalaman hidupnya.
Itu salah satu tangkapan ku ketika menyimak paparan Mas Fahd. Padahal banyak tema-tema yang terpaparkan. Cuma salahku sendiri yang terlalu jauh menuliskan ini kedalam blog. Sedangkan acara nya Mas Fahd tanggal 9 Desember 2011 kemarin. Salahku juga tidak menuliskannya hahaha. Ya benar. Jika mengalami sebuah peristiwa dan tidak menuliskan isi-isinya, bakal lupa. Ya ini nih, lupa.
Dokumentasi Akademi Berbagi Bali edisi Perdana.
Namun, ada video hasil menulis kreatif milik Mas Fahd yang bisa ku share disini. I Like It! Ini dia :
Bagikan Yuk