Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar memanggil saya lagi. Sebelumnya pernah berurusan dengan BDI ketika didaulat menjadi trainer Smart Business Map (SBM), untuk penguatan proses bisnis para tenant (startup binaan) agar naik kelas.
Kali ini saya diminta menjadi mentor untuk beberapa startup yang meminta pendampingan tentang SEO (Search Engine Optimization). Saya diminta untuk mentorship mereka selama 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan berbeda-beda startup.
BDI sebagai sebuah institusi dibawah Kementrian Perindustrian RI diberikan wewenang untuk membina generasi muda agar menjadi wirausahawan memperkuat bidang ekonomi kreatif. Ya, BDI Denpasar memang dikhususkan membina bidang kreatif. Untuk mencetak dan membina wirausaha baru, BDI mempunyai divisi bernama Inkubator Bisnis (INBIS) Tohpati.
Para tenant INBIS Tohpati diharuskan mempunyai website sebagai salah satu kanal marketing bisnis nya. Setelah mengikuti mentorship, saya jadi tahu ternyata fokus website para tenant adalah lebih kepada estetika. Keindahan saja. Namun masih jauh untuk urusan SEO dan keefektifan website. Website yang efektif lebih kepada kemudahan penggunaan oleh konsumen (users).
Users disini bukan hanya manusia namun juga robot-robot nya mesin pencari (search engine). Website efektif harus mampu melayani manusia dan melayani robot. Kurang lebihnya seperti itu.
Jika melayani manusia, harus menarik dan mengundang manusia itu untuk melakukan aksi. Maka harus ada unsur call to action (CTA) pada website. Misal nomor HP/WA, formulir kontak, dll. Sebelum manusia akan aksi, website harus lah menarik. Unsur menarik ini terwakili oleh penyajian data dalam website yaitu ada data teks, gambar dan video. Manusia tentunya kurang perhatian jika website itu isinya text saja.
Kemudian jika melayani robot search engine, maka website harus punya meta title dan description yang relevan dengan isi website. Penggunaan nama file yang jelas dan alternative text juga harus relevan dengan isi website. Struktur data yang sangat beragam juga menambah nilai plus secara SEO. Misal mengatur heading 1, 2, 3 dst, kemudian ada text, gambar, video, dll.
Menurut saya, Google tidak membaca/melihat design website sebagai penilaian SEO. Google itu ‘buta’, dia akan menilai data-data text yang ada dalam website. Ini sesuai penelitian yang saya lakukan.
Apakah SEO hanya bertarung di posisi search engine saja? Menurut saya sih tidak. SEO yang baik itu akan membawa potensi omzet kepada pemilik website. Percuma saja nomor 1 di Google namun website nya nggak jelas. Bikin manusia bingung. Maka ada trik-trik pendukung agar website menarik dan merangsang terciptanya omzet. Mau tahu lebih dalam? Bisa undang saya hehehe.
Mentoring ini terjadi pada 19 Desember 2018 dan beberapa hari minggu kemudian di akhir tahun 2018 bertempat di Gedung Animasi lantai 2 Balai Diklat Industri Denpasar.
Semoga mentoring yang saya bawakan untuk generasi muda binaan INBIS Tohpati dan Balai Diklat Industri Denpasar membawa manfaat bagi peradaban ini. Amin.
Dokumentasi Video
Bagikan Yuk