Rumah Singgah Yatim dan Dhuafa Pelangi Anak Negeri

Belasan bocah siang itu main dengan sangat riang di pelataran rumah yang difungsikan sebagai panti asuhan. Di tempat ini, puluhan anak-anak yatim, anak terlantar dan orang jompo hidup bersama. Dengan segala kekurangannya, rumah singgah ini menjadi ‘surga’ kecil bagi mereka.

pelangi1

Pemandangan ini terlihat di rumah singgah Yayasan Pelangi Anak Negeri kawasan Denpasar. Bocah-bocah yang menetap di rumah ini punya cerita masing-masing. “Yang ini dari Karangasem, ibuknya sudah gak ada, bapaknya sudah gak mengurus lagi,” kata Dra Ratna Sari, Ketua Yayasan Pelangi Anak Negeri sambil menunjukkan anak yang saat itu ada di depannya.

Lain lagi cerita anak dari Lombok, saat itu Ratna yang punya keahlian pengobatan ini didatangi seorang ibu yang intinya sudah tak sanggup lagi mengurus anaknya. “Akhirnya ya sudah kami bawa ke sini,” terangnya. Cerita yang sama juga dialami oleh anak-anak lain. Karena kemiskinan, banyak orang tua yang kemudian menitipkan anak-anak mereka ke tempat ini. Bocah-bocah ini banyak dari Bali, Kalimantan, Lombok dan lainnya.

Di antara sekitar 20 an anak-anak yatim dan terlantar, ada satu anak asuhnya yang kini kondisinya memprihatinkan. “Dia terkena kanker ganas, rambutnya sudah rontok semua. Sekarang di Sanglah,” urainya sambil menunjukkan foto yang bersangkutan. Ada satu lagi cerita dari Kalimantan, ada seorang ibu yang hendak menggugurkan anaknya. “Namun setelah kita bujuk dia membatalkan aborsi, tapi dia minta kami yang merawat. Akhirnya kami rawat sekarang, ini anaknya,” kata Ratna sambil menggendong bocah laki-laki bersih berumur sekitar 6 bulan dan nampak sehat.

Dengan segala kekurangannya, Ibu Ratna terus berupaya agar pendidikan anak-anak ini terus berlanjut, kebutuhan sehari-hari juga selalu diupayakan. Namun dia juga tetap bertumpu dengan donasi atau sumbangan dari donatur.

Harapan kedepan rumah singgah ini bisa mempunyai tempat yang terjangkau bagi donatur dan representatif. Saat ini untuk akses ke rumah singgah itu harus masuk ke gang yang sempit, cukup untuk beberapa motor saja. Mobil pun harus ekstra hati-hati jika masuk ke rumah singgah itu.

Doa mereka para penghuni rumah singgah adalah semoga ada donatur yang berbaik hati waqaf kan tanahnya untuk tempat berteduh dan juga tempat itu mudah diakses oleh para donatur. Para pengasuh dan penghuni rumah singgah juga berjuang keras untuk penuhi biaya kebutuhan hidup bulanan yang lumayan besar.

Secara legalitas, rumah singgah ini melengkapi diri nya dengan akta pendirian yayasan dan sudah disahkan oleh Kemenkumham. Namun karena status rumah yang masih berkontrak, pihak pemerintah masih belum mau mengakui keberadaannya dengan tidak memberikan ijin operasional layaknya sebuah panti asuhan. Semoga keadaan kedepan bisa berubah dan penghuni disana tetap berjuang keras. Untuk sementara ini alamat kontak mereka:

Rumah Singgah Yatim dan Dhuafa Pelangi Anak Negeri
Jl.Tukad Pule Gg. Teratai Putih, No. 8 Sesetan – Denpasar – Bali
Phone 085339075330 – 08563794400 Fax (0361) 8491171
Web : www.pelangianaknegeribali.com Email : yaspanbali@gmail.com
BNI Syariah a/n Ratna Sari QQ YAYASAN PELANGI ANAK NEGERI No.Rek. 0349533352
Mandiri Syariah a/n YAYASAN PELANGI ANAK NEGERI No. Rek. 7076570657

Download Proposal Donasi

Reporter: M Huda dan Hendra

pelangi2

Bagikan Yuk
[addtoany]