Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar adalah salah satu dari 7 BDI di Indonesia yang satu-satunya mempunyai inkubator bisnis (Inbis). Warbyazah! BDI ini dibawah kendali langsung Kementrian Perindustrian RI. BDI Denpasar berfokus di pengembangan industri kreatif.
Saat ini sudah angkatan ke 4 di tahun ke 4, BDI mempunyai tenant (startup binaan). Mereka ingin berikan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas wirausaha bagi para tenant alumni. Salah satunya adakan Smart Business Map (SBM) Workshop pada Jumat – Sabtu, 19 – 20 Oktober 2018.
Ada sekitar 30 alumni Inbis mengikuti SBM Workshop ini. Bagi Pro Indonesia, yayasan yang menaungi gerakan wirausaha yang gunakan metodologi SBM, kegiatan yang diselenggarakan BDI ini bernama SBM Inhouse disamping ada pula SBM reguler.
Bali sendiri pernah 3 kali adakan SBM Reguler yaitu perdana pada akhir tahun 2015 dan saya yang jadi koordinator workshop nya. Kemudian tongkat koordinator berpindah ke Coach Ikhwan yang berhasil selenggarakan SBM Reguler pada tahun 2017 dan 2018.
Apa itu SBM?
SBM atau Smart Business Map adalah modul pembelajaran bisnis yang dikembangkan pada tahun 2012 oleh seorang ekonom, profesional sekaligus investor Bapak Budi Satria Isman. Beliau salah satunya pernah memimpin Coca Cola Indonesia dan PT. Sari Husada (Susu SGM).
SBM adalah alat untuk mendiagnosa kesehatan sebuah bisnis, sekaligus sebagai satuan proses untuk membangun dan mengembangkan bisnis. Ada 3 modul besar bernama Playing Field, Market Landscape, dan Operational Profitability yang mempunyai 12 pertanyaan mendasar untuk panduan para pebisnis naik kelaskan bisnisnya.
12 Pertanyaan yang menjadi panduan bisnis dan harus terjawab adalah:
1. What is the problem?
2. Who has the problem?
3. What is the solution?
4. How big is the market?
5. What factors will impact the business?
6. Why do people choose you?
7. How do you sell your product?
8. How do you keep your customer?
9. How can you increase your revenue?
10. How can you manage your cost?
11. What is your core resourses?
12. How do you develop you team?
Kembali ke BDI, workshop SBM ini diperkuat oleh 4 orang tim SBM yaitu Coach Taufan, Coach Ikhwan, Coach Jayeng, dan saya. Sebagai trainer SBM adalah Coach Taufan dan saya, yang perdana sebagai trainer di ajang workshop SBM. Yay! Sedangkan Coach Ikhwan dan Coach Jayeng menjadi asisten yang memandu para peserta isi pertanyaan-pertanyaan dari modul SBM.
Saya pribadi tidak pernah meminta menjadi trainer SBM namun karena dipanggil/terpilih oleh Pro Indonesia, ya Bismillah saya terima. Menjadi trainer adalah salah satu upaya saya untuk terus menerus belajar, mendalami keilmuan. Merasa bersyukur dan tertantang! Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pengabdian ini. Amin.
Menurut Coach Taufan yang sudah 5 tahun menjadi SBM Trainer, SBM Inhouse terkadang bisa dibawakan oleh seorang trainer saja. Namun khusus di BDI Denpasar, saya belum berani presentasikan semua modul SBM tersebut.
Akhirnya ada pembagian presentasi modul SBM. Separo plus plus Coach Taufan dan separonya saya hehehe.
Terima kasih Ya Allah, akhirnya pecah telor! Terima kasih BDI Denpasar. InshaAllah siap menerima tantangan selanjutnya di gerakan wirausaha Pro Indonesia.
Ada testimonial menarik yang dibuat oleh peserta setelah ikutan workshop SBM, “Ini ilmu dan wawasan baru bagi saya dan sepertinya siap berganti ‘agama’ dari BMC ke SBM.” Hahahaha. Selama ini memang Business Model Canvas (BMC) yang jadi panduan bisnis bagi para wirausahawan.
Ya semuanya baik kok, tinggal kita saja yang memilih mana yang lebih nyaman dan pas dalam selesaikan masalah bisnis.
Bagikan Yuk