Harmoni Kehidupan

Menjadi hidup .. akkhh. Kaum atheis menyatakan, kita hidup di dunia karena memang sebuah kewajaran dan tidak perlu diperdebatkan asal dan tujuannya, kemudian mati menjadi bangkai dan hilang .. iya cling. Kaum ‘beragama’ yang moderat kadang mendengungkan muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga hahahaha. Kaum ‘beragama’ yang ortodok dogmatis mengumandangkan, hidup adalah pelayanan dan bertaqwa kepadaNya dan mahluk-mahlukNya dengan kaidah sesuai dengan aturan baku dari agamanya masing-masing. Jadi, dipihak manakah kalian ?. Saya lebih suka menjadi taqwa kepadaNya, muda kaya-raya, baik hati kepada sesama, tua masih kaya raya dan mati masuk surga … hahaha. Pokoknya yang baik-baik aja deh … Namanya kan keinginan, so sah-sah saja kan ? :metal:

Dulu, ketika roh nyawa ditiupkan ke raga, kita tidak bisa memilih ataupun protes kepada Tuhan ^:)^ . Kita tidak bisa memilih akan lahir melalui rahim ibu yang mapan sebagai tuan tanah, bapak juragan dari ratusan perusahaan. Kita tidak bisa memilih untuk lahir di Bali, Jawa, Jakarta ataupun Los Angeles, USA sono. Bahkan juga kita tidak bisa memilih lahir sebagai Islam, Kristen, Hindu, Budha ataupun menjadi atheis.

Ketika terlahir didunia, menjadi anak, berusia remaja, dan beranjak dewasa, apakah yang ditemukan di dunia ini ?. Aduh … rambut keriting, kulit sawo tua, wajah jerawatan, orang tua miskin, berada di lingkar sodara yang suka sirik, punya pacar selalu direbut orang, lingkungan sosial yang pemilih, hidup dalam jeratan hutang, korupsi dimana-mana, penindasan antar suku dan agama, marginalisasi oleh negara .. hwaaaa Apakah hidup kedepan hanya berisi protes kepada Tuhan YME ?. Lalu, berada di posisi manakah hidup kalian ?. Mau tahu ? Ketik reg PRIMBON kirim ke 9877 …. :party:

Jika kalian mau menanamkan keikhlasan dalam hati, niscaya hidup kedepan adalah pelangi, indah dimata, sejuk di jiwa, dan sehat dalam raga. Hidup di dunia hanyalah sekali saja, jadi buat apa mempersulit diri. Hidup ini ibarat seseorang berjalan memanggul beban berat dalam punggung. Ada waktunya kita berjalan dengan beban tersebut dan ada kalanya kita melepaskan beban itu untuk istirahat. Beban adalah tanggung jawab kita, berjalan adalah perjalanan kita untuk suatu tujuan. Kita harus faham seberapa berat beban itu agar mampu dibawa, agar perjalanan menjadi nyaman.

Kita semua mempunyai tujuan dalam perjalanan itu. Kitapun tidak sendirian dalam perjalanan itu. Ada yang suka berkelompok, suka sendirian, memakai baju yang beda-beda, berat beban yang beda bahkan menyukai jalur yang beda-beda pula.

Lalu, apakah perjalanan itu akan ternodai dengan jegal menjegal, caci maki, saling melempar beban, terdiam sambil meratapi beban, mencuri bekal perjalanan orang lain, dan lain sebagainya yang berakhir menjadi kesengsaraan, perjalanan terganggu, dan bahkan perjalanan menjadi macet/gagal.

Alangkah indahnya jika kita ikhlas berjalan bersama, saling melempar senyum, melawak, ngocol, tertawa riang, saling bantu dari kelelahan membawa beban, dan pada akhirnya sampai ditujuan. :rose:

Trus apa akhir dari coretan ini ?. Jadi blunder sendiri :hihi:

Tulisan ini sebetulnya mempunyai korelasi dengan kegiatan saya dan teman-teman Bali Blogger kemarin. Kami bersama-sama ikhlas untuk saling melempar senyum, melawak, ngocol, tertawa riang, saling meringankan beban bersama anak-anak Panti Asuhan Tat Twam Asi, untuk sebuah perjalanan harmoni kehidupan yang mempunyai tujuan. :rose: Apakah tujuannya ? Tanyakan saja ke mereka.

Photo bersama

Photo by Adi Setiawan. Terima kasih kepada teman-teman BBC dan semua donatur yang turut ikhlas membantu meringankan beban mereka. Semoga Tuhan membalas kejernihan hati itu. Amin.

Terima kasih kepada :

  1. Hendra WS
  2. Viar MS
  3. Fenny
  4. Bowo
  5. Novan
  6. Artha bersama istri dan putranya
  7. Arie
  8. Yanuar
  9. Didi Suprapta
  10. Anton Muhajir
  11. Luh De Suriyani & Bani
  12. Rizhal
  13. Widi
  14. Dewaji
  15. Brokencode
  16. Putri
  17. Sinta
  18. Dexno
  19. Dr. Cock bersama istri dan 2 putrinya
  20. John Black
  21. Animo Band, Mbak Goergie and Ny Ayip
  22. Eka DS
  23. Adi Setiawan
  24. Efi
  25. Dian Ina
  26. Wasti
  27. Alim Mahdi bersama Eko Buari dari DSM Bali
  28. Bali Orange Communications

Bagikan Yuk
[addtoany]