Pantai ini milik Hotel! Dilarang Masuk!
Surat terbuka untuk Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo
Sebuah analogi reklamasi
Pak Presiden Joko Widodo, saya mau share pengalaman. Beberapa tahun lalu saya dan keluarga berwisata ke Water Blow di Nusa Dua, Bali. Bapak pernah kesana?. Merasa kurang, saya ingin jalan-jalan ke pantai pasir putih di sekitar situ. Kaki saya menapak ke jalan pavingan terbuka yang bagus. Saya melihat seorang security alias satpam mendekat dan bertanya, “Maaf Bapak mau kemana?“. Saya jelaskan ingin jalan-jalan kesana (menyisiri pantai). Satpam tadi menimpali, “Ini area hotel Pak, mohon tidak boleh masuk“. Lah ini kan jalan terbuka, kalau area hotel kenapa tidak di beri palang pintu atau dipagari saja?. Satpam bilang, “Saya hanya menjalankan tugas saja Pak“.
Coba Pak Presiden menyamar sebagai rakyat jelata dan jalan-jalan ke pantai Nusa Dua dimana hotel-hotel mewah (ataukah pongah?) itu berada.

Pak Presiden pernah jalan ke Pulau Serangan? Itu lho Pak, khususnya area bekas urug tanah kapur (reklamasi) seluas 400 hektar. Di urug pada jamannya Mbah Soeharto berkuasa. Wuah jalan menuju kesana nggak enak, ndut-ndutan, lha nggak ada aspal. Ilalang, tumbuhan perdu terasa seperti area tak bertuan, diantara belantara tempat wisata indah disekitarnya.
Read the rest of this entry »