Jalan Kaki Bagian ke 3, Jagapati – Denpasar

Keputusan untuk melanjutkan jalan kaki bagian ke 3 terjadi pada senin malam, 4 Juni 2012. Setelah kembali dari RSUP Sanglah jenguk putra Mas Sidhar yang baru 5 bulan umurnya, sakit pendarahan otak. Namanya Gede Urip Putra Sedana.

Sejak hari minggu 3 Juni 2012 Gede terdiam, tergolek tanpa gerak sedikitpun dibawah nafas bantuan yang di pompa oleh perawat. Gede membutuhkan banyak suplai darah golongan A. Maka semua teman-teman Balioutbound melalui twitter dan BBM pada serentak nge-broadcast untuk mencari pendonor.

Senin sore, aku sempatkan ke RSUP Sanglah dan mendapatkan kabar bahwa Gede dalam posisi koma, namun jantung masih berdetak. Kondisinya memprihatinkan. Mas Sidhar bilang saatnya butuhkan miracle saja dari Tuhan YME.

Sekembalinya dari sana, jadi gelisah memikirkan tentang miracle itu. Cara kiri yaitu dokter dan peralatan canggihnya masih begitu-begitu saja hasilnya. Akupun mulai memikirkan cara kanan, mencari si miracle itu. Hanya Tuhan YME lah sang pemberi miracle. Dan terpikirkan tentang janjiku (baca nadzar) yang belum usai, yaitu lanjutkan jalan kaki bagian ke 3.

Singkat cerita, aku dulu pernah berjanji kepada Mas Sidhar jika bisa menikah maka aku akan jalan kaki dari Subaya ke Denpasar. Kenapa pake janji-janji segala?. Mas Sidhar ini umurnya spesial, sudah diatas 40 tahun dan kuucapkan janji tersebut sekaligus sebarkan ke alam untuk memancing miracle dariNya. Kejadian tahun 2008 itu terjawab sebagai miracle di akhir tahun 2009. Ya, Mas Sidhar akhirnya menikah dengan Mbok Kadek.

Jalan kaki bagian satu sudah terlaksana diawal tahun 2010, namun akhirnya tepar di Payangan utara. Jalan kaki bagian dua sudah terlaksana 19 Mei 2012 kemarin. Mulai jalan dari titik tepar Payangan utara dan berakhir di daerah Jagapati, dah dekat dengan Denpasar.

Jalan kaki bagian ketiga ini ujud dari kegelisahanku juga tentang kondisi Gede. Oke, cara kanan deh. Langsung kubilang sama Shiro, teman dan teamku di BOC untuk jalan kaki, lanjutkan sisa janji sekaligus berdoa untuk Gede.

Perkiraan jarak adalah sekitar 8 km dari Jagapati ke RSUP Sanglah, namun banyak yang bilang jarak itu lebih. Kemungkinan kisaran 12 – 15 km. Kumulai jam 4 sore bersama Shiro, mulai dari titik tepar akhir di Jagapati, jalan kaki menyisir penatih, pasar agung, jl. seroja, jl. ratna, jl. melati, samping tiara, jl. sudirman, jl. dewi sartika, dan jl. diponegoro hingga sampai di RSUP Sanglah pada jam 19.15 WITA. Jalan kaki tanpa berhenti. Kalaupun berhenti cuma beli minum dan permen serta bakpao, itupun kaki tidak boleh diam, harus tetap gerak, atau otot bakal kaku.

Alhamdulillah, selesai sudah jalan kaki itu. Janji sudah lunas dan semoga menciptakan miracle dalam hidupku dan teman-teman pada umumnya kedepan. Yang lebih penting juga adalah semoga kesehatan Gede kembali pulih dan mampu melanjutkan hidup di dunia nan fana ini. Amin.

Terima kasih Ya Allah dan teman-teman!

Bagikan Yuk
[addtoany]