Mau Kaya dalam Waktu Cepat ?

Begitulah pertanyaanku sebagai pembuka seminar Technopreneurship di STIKOM Bali. Seratusan lebih mahasiswa menjawab akur mauuuu. Setelah itu slide presentasi berubah, muncul gambar babi nyengir dibawahnya ada tulisan belilah ‘Babi Ngepet’ dan lilin. Hahaha. Kapok. Peserta nyengir semua.

“Saya kebetulan dilahirkan tanpa bisa protes kepada Tuhan YME di kota Mojokerto, Jawa Timur. Artinya, meski terlahir dari Bapak Ibu yang serba kekurangan ataupun kaya, kita tidak bisa usul/protes/merekomendasikannya kepada Tuhan YME. Artinya lagi, tidak ada yang salah dalam kelahiran kita. Yang menjadi salah adalah ketika kita meninggal dalam keadaan miskin”. Grrrr lagi.

Seminar yang terselanggara oleh senat mahasiswa STIKOM Bali ini dihelat pada 2 Juni 2012 dari jam 10 pagi – 12 siang. Ketika didaulat untuk omong soal Technopreneurship maka yang kuceritakan adalah fakta-fakta berwirausaha, khususnya dalam membangun BOC bersama teamku semenjak tahun 2003 sampai sekarang menjadi perusahaan hosting dan web development. Bukanlah cerita sukses, namun lebih kepada kejadian nyata yang mungkin lepas dari pengamatan masyarakat. Betapa penuh peluh dan tantangan berat yang harus kami lalui.

Cerita perjalanan itu kuramu dengan kiat-kiat menjadi wirausahawan. Hal-hal pokok apa saja yang harus dipahami dan dilakukan selama menjalankan usaha. Namun, karena mereka masih mahasiswa maka akupun cerita tentang masa-masa awal menjadi mahasiswa di Teknologi Pertanian, Universitas Udayana.

3 tahun awal kuliah kulalui dalam keadaan berkelimpahan. Kiriman uang dari orang tua berlimpah. Jika uang itu datang, saya masih bisa beli celana ber merk, misal lea, wrangler, bahkan nongkrong sama teman-teman di legian. Dulu ada mekdonal disana. Keadaan itu berubah setelah Pak Harto presiden kita waktu itu lengser pada tahun 1998 dan meninggalkan krisis ekonomi Indonesia yang berkepanjangan. 1 dollar waktu itu menembus Rp. 16.000.

Yang kuingat, masa tahun 1998-2000 harta satu-satu nya dalam kamar kos adalah radio kecil FM/AM merk national. Kiriman uang tidak selancar dulu. Bahkan pernah dapat kiriman uang Rp. 100.000. Akupun harus menerima karena 2 adikku mulai kuliah, sedangkan kami diberi bonus 1 adik kecil lagi. Dulu aku sempat dikirim motor, itupun harus balik lagi ke orangtua untuk dijual.

Dalam kamar kosku yang seharga Rp. 125.000/bulan hanyalah ada lemari plastik isi pakaian, tumpukan buku-buku dan matras sebagai alas tidurku. Matras ini adalah busa setebal 7 cm yang biasanya dipakai untuk tamu berjemur dipantai. Matras itu dulu diberi oleh tetangga kos, Mas Edi dan Mbak Ida yang bekerja di Four Season Resort. Oh ya, plus 1 buku agenda kuliah yang bagian belakangnya berisi tulisan nama dan angka. Yak, itu nama-nama temanku dan besaran hutangku ke mereka. Oke komplit sudah sengsaraku.

Aku harus kerja!

Tahun 2000 ada teman, Mbak Peni beri informasi lowongan pekerjaan sebagai operator internet. Duh, teknologi apa lagi itu. Mbak Peni bilang, gampang kok belajarnya. Ya udah. Aku akhirnya kontak teman ku yang sudah familiar dengan internet. Mereka adalah karibku Reza dan Budi. Waktu itu biaya sewa warnet adalah Rp. 15.000/jam, koneksinya telkomnet instan yang masih berderik itu. 2 kali pertemuan, hajar saja dan tidak lupa bilang, “Hutang dulu ya”. Byuh-byuh.

Dengan modal ilmu pas-pasan akhirnya aku menghadap bos warnet, Pak Andre dan Pak Bambang. Untungnya, mereka sangat baik sekali. “Oke Hendra, nggak masalah, nanti Kadek, Nila dan Komang akan ajarkan kamu lebih dalam tentang internet. Yang penting kamu mau untuk kerja!”. Ya siap sir!.

Disitulah asal muasal aku bisa faham web desain, domain dan web hosting. Tentunya ada katalisator lainnya dalam wirausaha menjalankan BOC, yaitu :

Tuhan YME, Bapak dan Ibu, adik-adikku dan teamku, serta pada akhirnya istri dan anak-anakku. Tanpa banyak penjelasan, merekalah energiku.

Pak Sobri : Adalah bosku di PT. Nusa Penida Dive Center yang menjadi tempat kerja keduaku. Ya, aku dulu bekerja di 2 tempat. 1 tahun aku full kerja di warnet, tahun 2001 aku full bekerja di Pak Sobri. Warnet tetap kerja namun 2 hari saja dalam 1 minggu. Bosku ini suka sekali beli-beli domain name dan web hosting. Kadangkala menyuruh aku untuk membuat website menggunakan komputer kantor. Jadi makin tajam ilmu website ku. Cuma 1 tahun aku kerja dengan Pak Sobri. Dari bosku ini aku mengenal berikut dibawah ini.

Pak Siswadi dan Pak Joko Sujatmono : Beliau berdua adalah punggawa PT. Bali Internet yang waktu itu adalah perusahaan penyedia domain name dan web hosting serta buat website. Disinilah aku pertama kalinya order domain dan hosting untuk pelanggan-pelanggan web design.

Pak Juli dan Bu Nana : Beliau berdua adalah pemilik Nabila Internet cafe yang memberiku gaji bulanan selama rentang waktu tahun 2002 – 2003 dengan bekerja disana. Proyek web design tidak menentu. Apalagi tahun 2002 Bali diluluh lantak kan oleh Bom. Perekonomian Bali lesu.

Pak Dhika dan Pak Adi Setiawan : Beliau berdua adalah pemilik perusahaan web hosting di Malang, Jawa Timur bernama dutahost.net. Disitulah aku mulai menjajal paket reseller hosting 250 Mb dengan sistem Cpanel/WHM. Mulailah karir BOC bersama mereka menggunakan reseller sampai kuota 10 Gb. Akhirnya pindah mengelola VPS sendiri yang waktu itu sudah ada Viar dan Komang teamku di BOC.

Pak Sakti Tamat dan Maxial Hotel Sytem : Beliau yang baik hati memberikan BOC tumpangan kantor di Jl. Narakusuma 11. Tahun 2006 PT. Maxindo Caraka Jakarta buat cabang di Bali dan menyewa kantor selama 2 tahun, kurun waktu 2006 – 2008. Aku dan Pak Sakti adalah sama-sama dari satu perguruan pencak silat, yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate. Karena bidang usahanya hampir mirip maka Pak Sakti mengajak berkantor bersama. Kalimat beliau yang masih kuingat sampai sekarang adalah, “Pak Hendra, jika ingin besar jangan sendiri”. Top! Setelah tahun 2008 tugas memperpanjang sewa kantor ada di pihak BOC.

Pendidikan informal : Meski OD (Out Duluan) dari Fakultas Teknologi Pertanian, aku kuliah dan mengenyam pendidikan ‘jalanan’ di ‘Universitas Google’, ‘Universitas Gramedia/Gunung Agung/Togamas’, Entrepreneur University (EU), Komunitas bisnis Tangan diatas (TDA), Komunitas MLM (Multi Level Marketing), Seminar dan Workshop wirausaha. Ya, itulah yang lebih uptodate dalam hadapi perkembangan jaman.

Akhirnya aku bisa menyimpulkan bahwa perjalanan itu adalah efek dari The Power Of Kepepet dan mau untuk memutuskan urat malu. Benar-benar kepepet butuh uang untuk melanjutkan hidup dan pasang muka tembok untuk berhutang sana sini. Setelah kerja di Pak Sobri, aku bisa beli vespa buntut tahun 1972. Itupun ngutang dulu 3 juta ke pelanggan warnet bernama Mbak Rosa. Nyicil 500rb tiap bulan.

Ketika vespa itu warnanya putih, buluk, jelek, disinilah awal warna oranye (orange) itu muncul. Ketika ditanya oleh tukang cat vespa langsung nyolot orange dari mulutku. Tanpa banyak berpikir dan mbulet-mbulet, Orange pak!. Temanku Amik yang kuajak ke tukang cat sempat protes. “Woi, oranye kayak tukang pos aja tuh”. Ah masa bodo, bulet let orange!.

Dan sepertinya pun tanpa malu bawa si Vespa untuk jualan website. Viar pun tanpa malu bawa CB nya yang bodong ke Tegalalang sana untuk presentasi website. Tanpa malu bawa disket floppy 1,4 Mb untuk presentasi ke pelanggan. Tanpa malu untuk sodorkan kartu nama BOC disetiap ketemu dengan orang-orang baru. Penumpang bus pun yang baru kusapa langsung kusodorin kartu nama. Juga tukang dagang nasi goreng. Wuuah banyak deh pokoknya.

Kepada peserta seminar, aku bilang bahwa kepepet dan memutuskan urat malu bisa terjadi di 2 kondisi. Kondisi pertama memang alami, asli terjadi bikinan Tuhan YME, sedangkan kondisi ke dua adalah kondisi buatan. Menciptakan sendiri kepepet dan anti malu. Caranya?. Oke, mulai besok balikin semua pemberian orangtua, bisa jadi motor, komputer/laptop, tv, kulkas, tape compo dan bahkan bilang ke orang tua untuk tidak lagi mengirimi uang bulanan. Komplit kepepetnya!. Menurut para pakar bisnis, 97% otak manusia akan kreatif dan melar jika dalam kondisi kepepet. Disitulah kalian akan kreatif dan anti malu plus tahan banting.

Yakinlah Tuhan Maha Penyayang kepada umatNya yang mau berusaha. Disitu berlaku sabdaNya bahwa Aku tidak akan merubah suatu nasib kaumKu jika kaumKu sendiri tidak mau berubah. Nahlo. Libatkan juga Tuhanmu jika berwirausaha. Dia lah yang akan berikan kejutan-kejutan rejeki/keberuntungan yang tidak pernah terpikir sebelumnya. Dia lah yang akan usir goda’an dan marabahaya. Seringkali kita tidak menyadarinya bahwa jika kita bermain kotor maka akan diberikan kesenangan sesaat dan bakal hancur.

Logikanya, jika kita rajin menabung atas hasil proyek, maka keadaan akan semakin baik. Kita bisa beli infrastruktur usaha dan biayai operasional usaha. BOC pun begitu. Dulu 30% dari uang proyek ditabung. Dari tabungan akhirnya bisa beli CD Writer, Scanner, Printer, Komputer, Laptop, sewa rumah untuk kantor, dan tahun 2005 mampu dirikan CV. Tahun itupula kami sudah terapkan gaji bulanan untuk teamnya, sampai sekarang.

Coba kalau uang proyek dihabiskan untuk dugem, foya-foya yang tidak penting. Memang akan dapat kesenangan namun kondisi setelahnya akan gitu-gitu aja, tanpa perkembangan. Bahkan kita bisa obesitas. Perut gendut. Malah bikin tubuh berat dan ujung-ujungnya malas.

Hal-hal lain yang kusampaikan adalah :

Jika ingin besar usahanya maka jangan berjuang sendiri. Banyak orang maka banyak tangan, banyak yang mikir, banyak mendulang potensi pendapatan dan kita bisa berbagi rejeki.

Teruslah belajar dan kreatif. Manfaatkan konsep ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dan jual. Jangan ATP, Amati, Tiru, Plek. Wuah bahaya itu. Bisa-bisa dituntut ke pengadilan. BOC pun dulunya banyak belajar dan ATM dari PT. Bali Internet dan Dutahost. Begitupula lirik-lirik ke kompetitor. Jadilah kreatif untuk memberikan kelebihan pada usaha kita.

Aktif berteman dan berkomunitas. Kegiatan ini adalah mendekatkan diri kepada perantara rejeki lahir dan batin dari Tuhan YME. Maka tidak salah pantun berkata banyak teman banyak rejeki. Menutup diri, ekslusif, sombong, bahkan cemburu buta adalah aksi yang dilarang dalam berwirausaha. Maka kalian yang sedang berpacaran harus memberikan kepercayaan penuh kepada pasangan untuk berinteraksi secara sosial. Seringkali melarang ini itu, maka larangan itu adalah bumerang bagi kalian terkucilkan, bagaikan hidup di hutan belantara. Ini kehidupan mahasiswa banget to? Pacaran.

Brand your self. Citrakan dirimu didepan masyarakat. Apapun itu cara nya yang penting positif. Jaman sekarang adalah jaman nya social media. Kita bisa narsis dimana-mana. Manfaatkan itu untuk ngebranding dirimu dan usahamu. Semakin sering dirimu eksis, dokumentasikan kegiatanmu maka masyarakat akan tahu. Dampaknya adalah marketing by mouth.

Investasikan waktumu. Jangan habiskan waktumu untuk ngurusin pacar melulu, jangan ngedugem (sering nonton film, kongkow, ngegame, dll) melulu. Manfaatkan waktumu untuk baca buku, ikut seminar, ikut training, baca media masa. Posisikan otakmu seperti gelas yang selalu kosong. Mampu secara terus menerus menerima kucuran air (pengetahuan).

Berbagi tak merugi. Para pebisnis senior merangkum dunia bisnis itu sejatinya hanya ikhtiar (usaha) dan sedekah (memberi dan doa). Ya, Tuhan sudah menjanjikan hal ini. Jika kaumNya rajin sedekah, Dia akan membalas tanba ba bi bu berlipat lipat rejeki. Sedekah/Berbagi ini juga kegiatan bisnis lho. Bisnis dengan Tuhan. Aku pribadi sering mengalami hal ini. Sedekah, besok atau lusa langsung diganti lebih besar. Misal pernah sedekah sejuta, besoknya deal proyek 20jt tanpa sulit. Maknyus pokoknya. Sedekah tidak perlu menunggu kaya, namun bersedekahlah agar menjadi kaya.

Mulai bergerak sekarang!. Gini, apakah kalian masih berpikir jika akan mandi ? Mandi ya mandi aja. Ngapain berpikir tentang mandi. Biasanya, kalau kita banyak berpikir, banyak berhitung maka bakal kawatir dan akhirnya tidak jadi bisnis. Kata Om Bob Sadino, belajar goblok aja lah. Jadi, eksyen dulu mikirnya belakangan.

Akhirnya aku bilang, “Oke, sudah tahu sejarahku dan BOC ya, saya ini kuliah di Teknologi Pertanian dan kalian di Sekolah Tinggi khusus Teknologi Informasi, artinya yakin kalian bakal lebih hebat dari saya dan selamat siang”. 😀

Oke .. itu aja. *Bersulang*

Catatan: Tentunya banyak pihak yang telah membantu BOC bertahan sampai sekarang. Mohon maaf bila belum tersebut dalam tulisan ini. Tuhan YME yang akan membalas kebaikannya. Amin.

Bagikan Yuk
[addtoany]