Modus penipuan melalui telpon dan ATM – Live Report

Siang hari bolong mendapatkan telpon dari seseorang bernama Bambang dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Dia berencana untuk beli kerajinan kapal senilai Rp. 7.000.000 dan akan transfer DP (Down Payment) senilai Rp. 5jt. Pak Bambang-pun menanyakan nomor rekening bank saya. Segera sms tentang info bank meluncur ke nomor GSM Pak Bambang di 0817176126. Dia janji akan transfer DP pada sore harinya.

Batin saya, transaksi bisnis yang mudah sekali ya. Hmm siang yang aneh. Akhirnya menjadi semakin tahu kalau saya akan dijadikan korban oleh Pak Bambang setelah sore hari kembali telpon dan memberitahukan bahwa dia sudah transfer dana ke rekening saya, tetapi dia memaksa saya untuk cek dana itu harus melalui ATM.

Saya bilang ke Pak Bambang bahwa untuk cek dana, saya selalu menggunakan internet banking. Tapi, dia minta harus lewat ATM agar singkronisasi data transfer bisa berlangsung. Wakz .. daripada ribut, dan saya ingin sekali mengetahui cerita selanjutnya, maka saya bilang oke akan cek melalui ATM. 1 jam lagi saya akan berada di ATM. Aneh kan ? Hare gene cek uang lewat ATM ? Bah … (antre, habis waktu, habis bensin, motor bertambah aus, buang energi buka pintu dan pencet mesin ATM, alergi warna biru, dll). Gyahahaha.

Saya sadar, mungkin inilah modus penipuan yang banyak diceritakan melalui media cetak dan elektronik. Menggiring korban ke mesin ATM, kemudian disana akan dipandu untuk melakukan transfer uang. Katanya, modus ini menerapkan ilmu ‘gendam’, hipnotis, atau magic lainnya. Tapi, saya ingin mengetahui lebih detail kelanjutan modus nya. Jadi, saya pun berusaha membuat benteng terlebih dahulu.

Selama 1 jam, Pak Bambang melakukan panggilan beruntun sebanyak 6 kali tapi tidak saya angkat. Selama miss call tersebut, saya ke ATM BCA untuk potret layar ATM untuk mengetahui tampilan dan tahapan-tahapan proses transfer dana dan cek saldo.

Setelah terdokumentasi dengan baik, saya balik ke kantor dan sms ke Pak Bambang bahwa posisi saya sekarang ini sudah berada di mesin ATM. Dia pun langsung telepon dan menanyakan status transfernya. Saya jawab, belum ada transfer uang masuk ke rekening. Dia bilang akan kontak ke Halo BCA untuk komplain. Telepon ditutup oleh Pak Bambang.

1 menit kemudian, pak Bambang telpon dan bilang akan sambungkan dengan operator Halo BCA. Posisi telpon masih berlangsung dan bunyi ‘tiit’ menandakan sambungan ke Halo BCA disertai bunyi dalam mesin bersuara “Selamat datang di Halo BCA bla bla bla“. Suaranya kecil sekali dan seperti bunyi rekaman suara dari tape compo. Kemudian seorang operator Halo BCA bernama Pak Permadi bercakap dengan Pak Bambang yang berbicara komplain mengenai status transfer.

Pak Bambang kemudian mempersilahkan operator Halo BCA tadi untuk bicara dengan saya. Sang operator menyatakan terjadi delay pada saat transfer dan memerlukan saya untuk melakukan konfirmasi atau cek ulang kedalam sistem ATM.

Pembicaraan operator Halo BCA terucap secara padat dan beruntun, saya mencoba untuk bertanya tapi sang operator itu merespon pertanyaan itu dengan mengulangi pembicaraan sebelumnya sambil bicara tegas dengan nada tinggi. Oke, saya membiarkan perintah-perintah dari sang operator mengalir, termasuk disuruh pencet menu Transfer kemudian memasukkan kode verifikasi 024998717 yang ternyata itu isian untuk nomor rekening tujuan. Dilanjutkan lagi memasukkan kode verifikasi lain dengan nomor 6250240030, yang ternyata adalah jumlah uang untuk transfer.

Sambil dag-dig-dug dan senyum cekikikan serta diawasi oleh teman-teman Bali Orange dari belakang, saya melakukannya didepan laptop!, bukan di ATM. Hahahaha. Tiba-tiba, ucapan sang operator yang deras bak air hujan itu saya potong dengan nada tinggi. “Oke cukup, mana Pak Bambang !, Saya mau bicara dengan dia !“, sang operator jadi gelagapan bilang bahwa Pak Bambang masih online memonitor pembicaraan.

Saya mau bicara sama Pak Bambang !“, teriak saya. Pak Bambang rupanya menyahut teriakan saya, dan menanyakan ada masalah apa. Lalu saya teriak lagi dalam pembicaraan itu, “Oke cukup Pak, saya mencatat nomor HP Bapak di 0817176126 dan Anda tidaklah berada di Balikpapan, tapi berada di Jakarta!, karena nomor itu milik operator GSM XL area Jakarta. Saya akan laporkan ke Polisi tentang penipuan ini, selamat sore !“. Disambut gelegak tawa oleh teman-teman Bali Orange. Huehuehuehue.

Kapok, habis duit berapa tuh untuk percakapan tadi. Kurang lebih berdurasi 15 menitan. Hmmm … hari yang aneh. Hati-hati bagi kawan-kawan sekalian. Catat nomor HP itu. Penipu !.

Bagikan Yuk
[addtoany]