SMK Bisa! Siap kerja, Cerdas dan Kompetitif (Slogan pepesan kosong?)

Oh Ya!? Ternyata ada yang belum BISA beneran lho. Menurut BPS 2016, pengangguran lulusan SMK masih tinggi di Indonesia. Ada hal yang keliru dalam sistem pendidikannya.

Karena sistem pendidikan nya belum sepenuhnya link and match dengan dunia industri. Bagi saya di dunia industri, cukup terasa gap/perbedaannya ketika mereka magang. Dunia industri harus melengkapi kekurangan siswa dengan standard instrumen industri yang biasa saya terapkan.

Dulu SMK adalah tugas pemerintah pusat (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan) mengurusi silabus dan manajemen nya. Sekarang, sudah dilimpahkan ke provinsi. Biar lulusan SMK sesuai dengan kearifan dan konten lokal nya.

Dalam rangka penguatan sinergi antar pemangku kepentingan dan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 September 2016 telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia.

Dalam Inpres itu, Jokowi perintahkan 10 kementrian (Pendidikan dan Kebudayaan, Riset Teknologi & Pendidikan Tinggi, Perindustrian, Ketenagakerjaan, Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, BUMN, ESDM, Kesehatan dan Keuangan), Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan Gubernur untuk merevitalisasi dan memperkuat SMK! #Mrinding kan?

Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar sebagai wakil pemerintah lakukan link and match SMK di Bali dengan asosiasi industri ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia). Didepan para wakil SMK se Bali, BDI lakukan MOU dengan ASPILUKI untuk peningkatan kompetensi lulusan SMK.

Semoga nanti SMK benar-benar bisa! Mengisi kekuatan industri menjadikan Indonesia bukan lagi menjadi negara berkembang tapi negara maju!

Bagikan Yuk
[addtoany]