Uneg-Uneg Tentang Iklim Bisnis Domain Name di Indonesia

Biar masyarakat internet (netizen) tahu yang sedang terjadi di dunia bisnis domain name bahwa domain name tuh KOMODITAS saja. Gimana sih maksudnya? Baca aja dibawah ini :

Saya punya banyak pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, villa dan resort. Disamping mereka jualan sendiri secara langsung kepada tamu, mereka juga menjualnya ke rekanan seperti travel agent Panorama Holiday, Vayatour, dan portal online seperti agoda.com, booking.com, dll.

Pelanggan saya bilang, “Kami biasanya memberi mereka diskon 25 – 40% dari harga jual kita secara langsung”. Misalnya seperti ini: The Oasis Benoa Resort jual kamar Superior Room ke tamu sebesar USD 185. Sedangkan rekanananya Agoda.com menjualkan Superior Room itu cuma USD 106.

Rata-rata hukum bisnis begitu semua. Rekanan akan diberi diskon agar bisa jualan dan dipilih oleh pelanggan. Daripada beli di Hotelnya langsung, mahal. Lebih baik ke travel atau agoda saja. Pasti gitu benak di masyarakat. Maka rekanan akan bisa hidup, leluasa dalam marketing dan bisa tetap berkembang.

Bagaimana dengan bisnis domain name di Indonesia?. Kita bangga punya 2 registrar yaitu ResellerID dan ResellerCamp. Mereka berdua adalah “Hotel” seperti contoh diatas. Maka kita-kita ini yang terdaftar di DWH bisa jadi adalah rekanan penjualan. Bisa jadi bukan rekanan.

Ada hal yang membuat saya kurang nyaman dengan iklim bisnis domain name di Indonesia. Para “Hotel” itu punya travel agent yang diberi diskon dari 50 – 75%. To the point, para registrar itu punya perusahaan retail jualan domain name. ResellerID punya ardhosting.com. ResellerCamp punya idwebhost.com. Mohon koreksi jika saya salah. Saya hanya melihat dari kesamaan nama perusahaan antara ResellerCamp.Com dan Idwebhost.com, ResellerID.Com dan ardhosting.com.

Mari kita lihat harga jual domain name (Dot COM) web hoster Indonesia yang tergabung di DWH, bandingkan dengan harga jual domain name dari web hoster milik registrar:

boc.co.id Rp. 119.000
qwords.com Rp. 105.000
drupadi.com Rp. 110.000
jagoanhosting.com Rp. 120.000
pusathosting.com Rp. 120.000
indositehost.com Rp. 119.000
hostune.com Rp. 120.000
hostune.com Rp. 115.000
layerspeed.com Rp. 120.000
idcolo.com Rp. 165.000
idroot.com Rp. 110.000
idwebhost.com Rp. 95.000 (web hoster milik registrar ResellerCamp)
ardhosting.com Rp. 85.000 (web hoster milik registrar ResellerID)

Bagaimana ?. Jika ada beberapa diantara kita menjadi rekanan penjualan registrar tersebut, akan menemui ketimpangan margin harga. Web hoster milik registrar diberi harga yang murah sekali.

Keberadaan support teknis domain name dan web hosting adalah beda. Web Hosting harus berjibaku dengan uptime server, CPU load, monitoring server, atasi spammer, dll yang cukup menguras tenaga. Domain name adalah sama seperti beras. Dia itu komoditi yang standarisasinya seragam dan seharusnya punya kesetaraan harga. Mungkin rasa/bentuk/kontrol panel/uptime server DNS domain name tuh sama saja dari perusahaan satu dan lainnya. Trus kenapa ada ketimpangan margin harga yang lumayan besar?.

Maka, bagi tamu yang pada akhirnya faham, mereka akan pilih yang murah. Ini ketimpangan pasar yang saya rasakan.

Saya dulunya menggunakan ResellerClub, registrar luar negeri. Berhubung rasa nasionalis ini tinggi (ini penilaian subyektif atas diri saya  sendiri lho ya) maka memutuskan utk pilih ResellerCamp. Bertujuan agar uang bisnis salah satunya berputar di Indonesia. Kemudian ujud mendukung gerakan cinta produk (SDM) Indonesia.

ResellerClub yang berbasis di USA dan India itu hanya saya pakai untuk renewal domain name yang terdaftar sebelum kenal dengan ResellerCamp (Jogja Indonesia).

Trus, dalam berwirausaha banyak faktor lain pula yang harus dipikirkan. Misal adalah efektivitas marketing, kompetisi pasar, margin keuntungan, dan berujung kepada operasional usaha.

Setelah Dollar naik, maka seperti lagu nya Anang “Pernah kumencintaimu, namun tak begini” #nyaplir. Saya mencintai produk (SDM) Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai budaya kita yaitu etika dan sopan santun. Itupun seharunya bisa berlaku di bisnis. Namun sejatinya bisnis adalah mendapatkan sumber semurah mungkin dan mencetak laba setinggi mungkin. Betul ?

Jika registrar Indonesia dan perusahaan retailer nya masih saja seperti itu, saya akan terbuka untuk terapkan ilmu sejati bisnis, mendapatkan sumber semurah mungkin, karena sejatinya sumber itu adalah komoditas yang standarisasinya sudah seragam. Sumber itu bernama DOMAIN NAME.

Jika berkenan, kepada sahabat DWH mohon info registrar yang menjual domain name nya lebih murah drpd registrar Indonesia. Terima kasih dan MERDEKA!

 

Bagikan Yuk
[addtoany]