U pikir Allah Juru Parkir?

Infaq berapa pas Jum’atan tadi? Nggak perlu dijawab. Di rasa dalam hati saja 🙂 Ada yang bersikap ambil nominal paling kecil di dompet, itung-itung bersihin uang kecil didalamnya. Maksudnya biar tertinggal yang besar di dompet untuk pancing yang lebih besar lagi masuk kesana. Emangnya u mau bayar parkir?

Umat Islam pada santun ketika Jum’at itu datang. Semenjak dari kecil sudah diajarkan untuk bawa uang infaq yang niatnya untuk Allah SWT. Jika sudah melibatkan Allah, maka untuk apa dana infaq itu?

Sangat disayangkan jika ada yang menyempitkan arti penggunaan dana infaq itu. Bahwa peruntukannya menjadi hak keputusan para takmir untuk membangun dan perbaikan masjid saja. Bukankah itu dana umat? Yang diniatkan untuk Allah SWT.

Takmir masjid selalu beri laporan posisi kas dan peruntukannya sebelum ibadah Jum’at. Ada yang di pakai untuk betulin kran wudlu yang rusak. Plafon yang bocor. Perluasan tempat parkir. Pembelian tanah untuk masjid. Syukur-syukur untuk bantu panti asuhan. Yang luar biasa lagi adalah untuk bantu biaya peningkatan sumber daya manusia remaja masjid. Jempol!

Jika memang peruntukan dana infaq untuk penguatan fisik masjid, kenapa tidak bantu masyarakat yang ingin dirikan masjid? Biar mereka tidak minta-minta di tengah jalan. Dan biar mereka tidak meresahkan pengguna jalan dan pada kasus ekstrim nya biar tidak jadi korban tabrak lari.

Yuk kita tengok sejarah pada masa Rasulullah SAW ketika membangun dan berusaha memakmurkan masjid bagi umatnya. Beliau telah membangun masjid kedua di Madinah, Masjid Nabawi. Beliau telah menjabarkan fungsi masjid sehingga lahir peranan nya yang beraneka ragam. Sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh peranan yang telah diemban oleh Masjid Nabawi, yaitu sebagai:

1. Tempat ibadah (shalat, zikir).
2. Tempat konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya).
3. Tempat pendidikan.
4. Tempat santunan sosial.
5. Tempat latihan militer dan persiapan alat-alatnya.
6. Tempat pengobatan para korban perang.
7. Tempat perdamaian dan pengadilan sengketa.
8. Aula dan tempat menerima tamu.
9. Tempat menawan tahanan, dan
10. Pusat penerangan atau pembelaan agama.

*) Sumber: http://media.isnet.org/kmi/islam/Quraish/Wawasan/Masjid.html

Ketika berbicara sebagai tempat pendidikan, saya salut dengan salah satu musholla di Denpasar bernama Syuhada yang mempunyai program pendidikan internet marketing bagi remaja masjid nya. Tiap minggu musholla ini gelar kelas reguler dari gerakan Pesantren Digital Indonesia. Ada output positif bagi remaja masjid dalam memanfaatkan teknologi internet. Agar mereka tidak bersenang-senang dengan hadirnya limpahan bandwidth (kuota internet).

Pun saya salut kepada beberapa masjid di Bali yang mau infaq-kan kas nya membiayai kegiatan Pesantren Digital Indonesia Camp IV kemarin yang bertujuan untuk pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) remaja masjid nya agar kuat ilmu spiritual nya dan berpotensi tingkatkan ekonominya melalui pelajaran internet marketing.

Risalah Rasulullah SAW menceritakan tentang keutamaan perdagangan. Rasul pun dulu jadi saudagar karena perdagangan. Jadi wirausahawan. Rasul punya segudang pengalaman dagang, negosiasi, tingkatkan omzet, manajemen karyawan, manajemen mindset agar terus ngebul dalam berdagang.

Allah menciptakan manusia. Maka keindahan material dunia ini tercipta dari Sumber Daya Manusianya. Ketika pembangunan SDM ini berhasil, maka mindset pembangunan jiwa dan raga akan bergema. InshaAllah kemakmuran secara ekonomi dan spiritual terbangun. Mulai sebelum subuh sampai isya, masjid kembali penuh oleh umat. Akan berkurang lah perlombaan memperbanyak masjid yang harus ‘ngemis’ di jalan raya itu.

Andaikan semua masjid di Indonesia bisa infaq-kan sebagian kas nya untuk dana peningkatan kapasitas SDM para remaja masjid nya. Maka tanpa perlu ketergantungan dari 20% APBN Indonesia agar generasi muda nya InshaAllah kuat secara aqidah dan kuat secara ekonominya. Amin.

Kemiskinan dalam bentuk kondisi lahir (materiil) sama bahayanya dengan kemiskinan dalam bentuk kondisi batin (moril). Keduanya berpotensi menjerumuskan manusia pada perilaku kufur dan perilaku zalim yang melahirkan dosa kepada Allah dan kepada sesama manusia.

Yuk memakmurkan masjid dalam arti luas!

Wallahu A’lam Bishawab. Hanya Allah lah yang maha tahu akan maksud makhlukNya.

Bagikan Yuk
[addtoany]