Jasa penghalau bajing loncat

Jika Anda berkendara di jalan dan kebetulan posisi berada dibelakang truk, disamping melihat lukisan ‘erotis’ atau pernak-pernik hiasan truk, kemungkinan Anda juga melihat ada tulisan “Gajah Oling“, atau “Semut Merah“, atau “Singa Darat“, “SKRD“, “Garnisun“, dan lain sebagainya. Tulisan tersebut seakan menjadi kode tertentu bagi yang memahami artinya. Pada awalnya, saya sendiri sempat jengkel, seringkali melihat bagian belakang truk bertuliskan Gajah Oling (paling banyak dijumpai), dll tetapi masih belum faham artinya.

Momen itu akhirnya tiba, yaitu bertanya langsung kepada si sopir di sela-sela kemacetan arus lalu lintas di Asembagus beberapa hari kemarin. Ternyata, macet itu disebabkan masyarakat Asembagus, Kabupaten Situbondo sedang demonstrasi menuntut Bupatinya mundur terkait masalah korupsi kas daerah. Lumayan panjang antrean kendaraan yang menunggu usainya demo tersebut, yang ternyata berhari-hari belum usai juga. Sampai jalur pantura macet berhari-hari. Untung Lorena yang saya tumpangi hanya mau 4 jam antre dan akhirnya putar balik ke jalur Bondowoso, Jember dan Banyuwangi.

Yang Mas lihat itu adalah organisasi dibeckingi oleh militer, walaupun ada juga dulunya bajing loncat (pencuri muatan truk), sekarang malah memimpin organisasi itu“, ujar sang sopir menghadapi pertanyaan saya tentang apa itu Gajah Oling, Semut Merah dll, yang biasanya tertulis di belakang bak truk. Pak sopir melanjutkan, “Biasanya, besar iuran berbeda-beda untuk tiap organisasi, misalnya perusahaan truk tempat saya bekerja, akan membayar Rp. 150.000/bulan/armada kepada organisasi *tiiit* – cencored, dan yang bayar ya Bos saya Mas. Kita tahunya sih nyopirin truk ini, dan yang mengamankan di daerah tengkorak ya para anak buah organisasi itu. Jika kita kerampokan, ya tinggal lapor saja, ntar kan digebuki sendiri sama pentolannya organisasi *tiiit*-maaf cencored lagi”.

Trus, bagaimana biasanya modus para bajing loncat merampok muatan truk itu pak ?“, saya bertanya lagi, kepengen tahu. Sapa tahu bisa alih profesi hahahaha. Pak sopir mengelus dada dan menjawab, “Biasanya sih truk itu dicegat, diancam pake sajam/senpi, suruh si sopir menepi, dan terjadi aksi seperti bongkar muatan. Orang yang melihat mungkin bongkar-bongkar biasa, tapi bisa juga itu kena rampok“. Trus saya tanya lagi, “Pernah kerampokan Pak ?“. Kali ini Pak sopir melotot ke saya, “Gak pernah Mas !, dan gak kepengen !“.

Saya menimpali sekali lagi, pertanda menarik kesimpulan, “Jadi, organisasi tersebut merupakan jasa pengamanan truk ekspedisi sehingga biar aman selama dalam perjalanan ya Pak?“. “Ya begitulah Mas“, jawab Pak sopir. “Trus, mereka itu organisasi yang nyata kepengurusannya ya Pak ?“. “Ya begitulah Mas“, timpalnya lagi.

Saya-pun protes, dan rupanya salah alamat, “La trus fungsi polisi apa dong Pak ? Kan itu tanggung jawab mereka“. Pak sopir tersenyum sambil bilang, “Ya kalo Pak Polisi sadar akan tanggung jawabnya, maka kita tidak sewa jasa organisasi itu Mas“. Sambil nyeruput kopi dan menghembuskan asap rokok, Pak sopir meneruskan, “Gak usah omongin peran polisi dan pemerintah kepada masyarakat Mas, mereka tidak bisa jamin kita enak untuk cari uang, tuh buktinya, demo di depan sana, Bupati Situbondo korupsi 45 an Milyar, polisi tidak bisa berbuat apapun untuk buka jalur pantura, karena masyarakat sudah tidak percaya“.

Ada kesimpulan lain dalam perbicangan itu. Wawasan para sopir tidak bisa diremehkan. Mereka lebih rajin baca koran daripada saya. Tahu segala hal, mulai dari KPK, Partai Politik, Al Amin dan korupsinya, krisis global, sampai rencana pernikahan Bunga Citra Lestari dengan Ashraff. Waw, saya melongo saja nok, sebelum liur menetes, segera bibir saya sumpal pake GG.

Terima kasih kepada Pak Sopir dan Keneknya, maaf karena alasan keamanan blum bisa saya sebutkan namanya. Jumpa pula dengan Mashudi, teman lama (Mantan Presiden Koordinator Wilayah IMTPI DIY Jateng) yang sekarang menjadi warga Asembagus dan aktif dalam dunia politik disana. Thanks repot-repot bawakan kopi, tapi akhirnya tidak hanya saya yang menikmati, tapi penumpang bus Lorena dan pak sopir nya juga hehehe.

Bagikan Yuk
[addtoany]