Barusan saya kaget ada tetangga dirikan toko kelontongan baru. Maka sudah ada 3 tetangga yang berbisnis kelontongan (mini market).
Dulu, tetangga pertama mengeluh agak sepi ketika tetangga kedua buka kelontongan. Ketika saya terlalu sering belanja ke tetangga ke dua, kena omongan dari tetangga pertama, “Mas Hendra sombong sekarang, jarang belanja ke toko saya”. Hahahaha. Sekarang tetangga ketiga buka. Duh kue-kue itu akan terbagi lagi. Semoga saya bisa adil jadi laki-laki yg punya 3 tetangga kelontongan.
Tidak hanya kelontongan yang bisa mendua di tetangga. Ada pula bisnis lain. Semisal cafe atau coffee shop. Fashion/clothing store. Warung atau resto, startup digital, dll yang rata-rata digawangi oleh anak-anak muda.
Itu bagus! Semangat wirausaha muncul di negeri ini. Namun pastikan usaha itu muncul bukan dari penilaian pribadi. Bukan karena memaksakan ide nya sendiri dan tidak karena egois mentang-mentang punya modal!
* Bisnis itu ada ilmu nya
Ingat bahwa produk itu laris karena menuntaskan masalah konsumen. Mie instan itu lho contohnya. Tuntaskan masalah konsumen yang lapar dan malas memasak. Kadang tuntaskan masalah konsumen yg duit nya cekak hahaha.
Dari sekelas gorengan hingga Adidas pun harus jelas solusi yang ditawarkan dan mampu tuntaskan masalah konsumen. Jelas pula yg punya masalah. Jelas pula besaran market nya. Jelas pula unique selling nya. Jelas pola cari dan pertahankan konsumen nya. Jelas cara naikkan omzet produk nya. Memahami manajemen keuangan dan bahan baku. Jelas pula SOP dan jobdes nya.
* Bisnis itu perlu pendamping
Jangan sampai punya profesi dan bisnis itu karena ikut-ikutan dan egois. Berkunjunglah ke komunitas bisnis atau inkubator bisnis untuk membuat validasi kan rencana bisnis itu.
Atau, datangi pemerintah yang berkaitan dengan UKM, koperasi dan perindustrian. Konsultasi kan rencana bisnis itu. Minta pendampingan. Namun, UMKM apa punya inisiatif untuk konsultasi ya? Ego nya terlalu kuat sih. Menurut saya sih, pemerintah harus punya bidang khusus yg ledang (woro-woro pake mobil dan sebar brosur) ke masyarakat untuk edukasi cara wirausaha. Agar ego itu hilang!
Bagikan Yuk
[addtoany]
