Seiring dengan gaung KTT Dunia tentang Pemanasan Global, entah kenapa, akhir-akhir ini Denpasar tidak senyaman dulu. Yang saya maksud adalah suhu lingkungannya. Sekarang, maaak, puanasss. Dari jam 11 siang naik motor ke Mal Bali Galeria, lanjut ke Hotel Hardrock, sempat jalan kaki dan angin yang semilirpun tidak mampu meredam suhu panas disekitar saya. Keringatan, dehidrasi, fyuh. Lanjut lagi naik motor melewati jalan pantai kuta dan tetap panas, jl. imam bonjol, masih panas, lebih-lebih jl. teuku umar, makin panas, apalagi diperparah situasi laju kendaraan yang merayap.

Ada 2 peristiwa di minggu lalu yang berkaitan dengan suhu panas ini. Motor saya yang biasa dipake kesana kemari, tiba-tiba ban belakang nya meletus pada posisi melaju dijalanan. Untung tidak kecelakaan. Kemudian korek gas (seperti tokai), yang biasa saya taruh di dashboard mobil tiba-tiba meledak. Biasanya tidak ada masalah. Nah, apakah ini gejala naiknya suhu dipermukaan bumi ini ?. Trus, kantor yang biasanya tidak pake kipas angin, sekarang 2 kipas besar berputar-putar dari pagi-malam. Dan, cat mobil saya jadi burem (kek nya tukang cat nya nggak beres neh hehehe, tapi ikutin saja sebagai kambing hitam). Humm, kek nya bukan 2 peristiwa ya .. empat tuh.

Anyway, sebagai salah satu manusia yang berhati alam *bukan alam mbah dukun itu*, saya punya kepedulian. Berawal dari berita yang dibawa oleh temanku tentang gersangnya perbukitan di Desa Subaya -salah satu desa favorit saya-, akibat penebangan pohon, saya dan teman-teman BOC (Bali Outbound Community) mau melakukan survei langsung dan mengajak aparat Desa Subaya untuk berinisiatif menanam bibit pohon disana. Kita ingin membuat proposal dan mengajukannya ke Pemerintah atau institusi swasta agar sudi membantu untuk menanam pohon di wilayah yang gersang. Semoga inisiatif kita ini membuahkan hasil.

Rencananya, kami akan berangkat malam ini (15 Desember 2007) ke Subaya. Duh, laptop saya tinggal, akan kangen dia neeeh. Mohon doa nya yaa .. Thanks

Bagikan Yuk
[addtoany]