2 jam sebelum berangkat ke Gunung Agung, Sabtu, 14 Juni 2008, saya bahagia bisa mendapatkan kesempatan kembali ke alam lagi. Yup, tujuannya adalah pendakian Gunung Agung. Semoga Allah SWT melindungi saya beserta 30 teman-teman. Amin.
Gunung Agung adalah gunung tertinggi di pulau Bali dengan ketinggian 3.142 mdpl (3.031 meter), berada di Garis Lintang 8° 342′ LS, Garis bujur 115° 508′ BT, letusan terakhir tahun 1964. Gunung ini terletak di kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem – Bali.
Gunung Agung adalah gunung berapi tipe (stratovolcano), gunung ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang terkadang mengeluarkan asap dan uap air. Dari Pura Besakih gunung ini nampak dengan kerucut runcing sempurna, tetapi sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.
Dari puncak gunung Agung kita dapat melihat puncak Gunung Rinjani yang berada di pulau Lombok, meskipun kedua gunung tertutup awan karena kedua puncak gunung tersebut berada di atas awan.
Gunung Api (kiri) adalah titik tertinggi di Bali.
Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa, dan juga masyarakat mempercayai bahwa digunung ini terdapat istana dewata. Oleh karena itu, masyarakat bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan.
Pendakian menuju puncak gunung ini dapat dimulai dari tiga jalur pendakian yaitu :
- Dari selatan adalah dari selat lewat sangkan kuasa.
- Dari tenggara ialah dari Budakeling lewat nangka.
- Dari Barat daya yang merupakan jalur pendakian yang umum digunakan oleh para pendaki yaitu dari Pura Besakih.
- Disarankan bagi para pendaki untuk tidak membawa makanan berbahan sapi, karena areal gunung ini sangat disucikan.
- Disarankan wanita haid, tidak diperbolehkan naik ke Gunung Agung.
- Disarankan tidak melakukan pendakian pada waktu musim hujan atau ada persembahyangan di Pura Besakih.
Hal-hal yang perlu dibawa dalam pendakian Gunung Agung :
- Air minum, minimum 4 botol air mineral ukuran 1,5 liter.
- Sepatu dan kaos kaki.
- Jaket tebal.
- Baju dan celana pengganti.
- Jas Hujan.
- Topi lebar, sarung tangan.
- Senter + Baterei cadangan.
- Kompor kecil berbahan gas/parafin.
- P3K (Balsam, obat merah, koyo, perban, dll).
- Sleeping bag.
- Makanan siap saji, pop mie, roti, wafer, dll.
- Doa sebelum berangkat.
- Jangan sesumbar.
- Jangan merusak tanaman.
- Jangan buang sampah sembarangan. Bungkus-bungkus tak terpakai simpan dahulu dalam tas ransel, kemudian buang pada tempat sampah.
- Pikiran positif.
Photo by Tom Pierson, 1989 (U.S. Geological Survey).
Bagikan Yuk
16 Comments
Leave A Response
wqh, ceritanya setelah bantuin grup band, jadi juri desain, sekarang jadi mount climber ya….andaikan masih sempat punya waktu buat mendaki gunung bareng teman2…hiks
Reply
wah asik bgt… jd pengen ikutan mendaki gunung…
Reply
sepertinya menyenangkan
ditunggu cerita pendakiannya
Reply
aku naik gunung kembar di rumah saja. 😀
Reply
aduh jadi kangen rumah 🙂
Reply
Jadi kepingin mendaki lagi………..!!!
Reply
aku juga ingin jadi si bolang bang…
Reply
aduh…..jadi pengen di daki …..
*kabur ke subaya laporan ma mas ipung*
Reply
Salam…
Saya Addin dari Malaysia di antara peminat aktivit rekreasi lasak. 3-4 bulan lepas saya telah ke Bali dengan isteri saya untuk melancong sahaja. Memang menarik dan indah pulau seribu pura ini. Apa kata saudara jika saya berminat untuk mendaki Gunung Agung bersama-sama teman dari Malaysia dan juga teman-teman saudara dari Indonesia. Maybe menarik bukan !. Dalam masa yang sama kita boleh melakukan aktiviti lain seperti melawat lokasi-lokasi pelancongan yang ada dan lain-lain aktiviti lagi. Kalau saudara berminat untuk berusahasama dengan saya dari Malaysia dan saudara dari Indonesia mabye kita boleh melakukan sesuatu yang lebih baik terutama dalam rekreasi mendaki gunung atau sebagainya. Apa pendapat saudara ?. Saya boleh dihubunggi melalui email : addin74@gmail.com
Reply
akhirnya jadi juga ya mas..
blom kuat fisik euy, hehehe *ngeles*
Reply
Hobi mendaki gunung juga mas? Ini cocok untuk filosofi bisnis dalam mencapai puncak kejayaan dari Bali Orange Communication
Salam kenal kembali Mas Hendra, ada salam dari ayuk (adik saya)…saya dikasi tau ayuk kalau owner BOC saya pernah kenal dulu sewaktu masih kerja di Efata.
Reply
Saya masih lagi menunggu balasan saudara
Reply
pengen… sekarang lagi persiapan fisik. soalnya dulu pas naek batur ga ada persiapan fisik, jadi tepar *mungkin diketawain ama si viar* kekeke… gn agung kan tinggggiiiiii…serem 🙁 skarang olga dulu ahhh 1…2…1..2..1..2 😀
Reply
wah mau hiking ya mau dong ikutan.
Reply