Perjalanan Jawa-Bali – Selamat datang Baliku

Akhirnya, bisa kembali lagi berkutat dengan keseharian hidup, setelah beberapa hari berkutat dengan kegiatan Lebaran 1429 Hijriah di kampung tempatku ‘kebetulan’ dilahirkan disana. H minus 3 pun semua tiket pesawat dan bus serta kereta fully booked. Denpasar MendungAkhirnya kuputuskan untuk ke Bali pada H-4, dengan menggunakan Bus Gunung Harta jurusan Kediri – Denpasar, naik dari Mojokerto pukul 4 sore. Setiba di Bali jam 6 pagi disambut oleh Bu Kadek. Duh baiknya Ibu ini. Setelah Bu Kadek menyerahkan kunci dan pamitan pulang, kusempatkan untuk balas dendam dari capek beberapa jam. Mulailah kembali ke laptop di pagi yang mendung itu, berjibaku dengan internet, website, pelanggan dan lalu lalang lalulintas Pulau Bali. Seharian ini mendung bergelayut mesra mengisi di ruang indra penglihatanku.

*Menerawang* … hmmm tak terasa sudah 12 tahun aku hilir mudik Jawa-Bali menggunakan motor, mobil, pesawat, dan bus. Klo soal bus, sudah banyak perusahaan otobus yang datang dan pergi. Dan sudah pula kurasakan kelas-kelas bus yang ada, kecuali kelas Super Eksekutif (SE). Waktu tahun 96, hanya PO. Bali Cepat dan PO. Bali Buana Artha saja yang menyediakan kelas Super Eksekutif. Waktu itu, kelas SE menyuguhkan tempat duduk yang lebar dan kelihatannya nyaman. Dalam satu baris, tempat duduk nya hanya berjumlah 3 biji kursi saja, sedangkan Kelas Eksekutif berjumlah 4 kursi, kelas Semi Eksekutif 4 kursi tanpa toilet, dan kelas Ekonomi berjumlah 5 kursi tanpa toilet serta tanpa kompromi capeknya. Wow betapa enaknya ya kelas SE?. Sayang hanya dianganku saja.

Sejak tahun 1996, 2 rute sering kulewati, yaitu rute selatan (via Jember) dan rute utara (via situbondo). Beragam cara naik bus pernah kulalui, misal naik langsung ke tujuan (Mojokerto-Denpasar) ataupun naik bus dari Mojokerto dulu ke Surabaya, dan dari sana (Terminal Bungurasih-Surabaya) bebas memilih bus malam eksekutif/ekonomi dengan beragam pilihan nama dengan resiko ditarik sana sini sama calo bus-capek makan ati.

Cara yang terakhir dan lumayan ampuh capeknya adalah : Naik ekonomi dari Mojokerto turun Surabaya (45 menit), lanjut naik ekonomi ke Probolinggo (3 jam), disana naik lagi bus ekonomi jurusan Ketapang, Banyuwangi (4 jam), naik angkot/ojek ke pelabuhan Ketapang (15 menit), beli tiket dan naik kapal penyeberangan-terombang-ambing oleh ombak selat Bali (masuk angin selama 1 jam), sesampai di Gilimanuk naik ojek ke pangkalan bus (klo sekarang, terminal gilimanuk sudah didepan pelabuhan, jadi tinggal jalan kaki saja), trus naik bus ekonomi dari Gilimanuk ke Denpasar (4-5 jam), sesampainya di terminal Ubung naik ojek ke rumah (15 menit) … selanjutnya buka laci lemari, cari minyak kayu putih kerokan dan menggigil dalam hangatnya selimut. Proses balas dendam capek bisa berlangsung 2-3 hari hahahaha.

Ada 3 bus yang melayani trayek Kediri-Denpasar, yaitu bus Baruna, Setiawan dan tahun 2008 diisi oleh Gunung Harta. Akhirnya kuputuskan untuk menggunakan Gunung Harta saja. Perusahaan bus ini sudah ada ketika awal-awal perjalananku dari tahun 1996 dan masih tampak berkelas hingga tahun sekarang ini. Ekterior bus nya mayoritas baru dan mengikuti jaman. Interior nya pun yahud. Interior Bus Gunung HartaKulihat ada 2 monitor LCD yang jernih menampilkan gambar menyegarkan mata. Dolby sound surround system memanjakan telinga. Ketika monior menayangkan adegan helikopter jatuh dan adegan tarung, suara bass berdentum lembut dan menggelegar di telinga. Air Conditioner nya pun dingin menyegarkan tanpa harus menggunakan selimut selama dalam perjalanan. Sebetulnya kalau mau pakai selimutpun terserah penumpangnya. Kursinya empuk nyaman dengan sandaran kepala yang pas tanpa harus diganjal menggunakan bantal. Bantal cukup kudekap saja sebagai pengganti istriku hahahaha. Satu hal lagi yang bikin aku nyeyak tidur selama perjalanan adalah bus ini menggunakan sistem suspensi udara (Air Suspension), mampu meredam setiap hentakan bus akibat jeleknya kualitas jalanan di Jawa. Entah bagaimana sistemnya, tapi lebih empuk daripada bus-bus eksekutif yang ada jaman sekarang.

Pokoknya recommeded deh bagi kalian. Rute trayek yang dilayani bus Gunung Harta bermacam-macam, lihat aja sendiri disini. Kok kek nya branding Gunung Harta ya ? Hahahaha. Gak papa lah, kan produk asli Bali :metal:

Ada beberapa tips (versi sendiri) naik bus bagi yang bepergian menggunakan bus antar kota antar provinsi (AKAP) :

  1. Berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan YME, agar perjalanan Anda aman dan dijauhkan dari mara bahaya.
  2. Soal harga, berlaku juga ada harga ada rupa. Jika memilih bus yang murah akan ada rupa capek hehehe. Bus yang mahal (sesuai tarif pemerintah), kalian akan menjumpai profesionalitas, kenyamanan dan rupa yang agak segar. Disamping fasilitas nya yang nyaman pada Gunung Harta, dia juga berikan snack di awal, 1 kali makan malam di Pasir putih dan snack di akhir perjalanan.
  3. Jika tidak mau capek dan makan hati, belilah tiket bus terlebih dahulu di agen. Bila ingin harga murah, siapkanlah mental ‘rela’ untuk ditarik-tarik oleh calo bus dan mengolah otak dagang untuk negosiasi harga dengan kondektur bus. Fyuh .. capek.
  4. Jangan dandan yang mencolok ketika akan bepergian, misal menggunakan cincin/gelang/kalung emas. Resikonya, Anda akan kecopetan atau kena target preman dalam terminal. Mungkin akan aman jika Anda menggunakan kalung rantai kapal, bertato, gelang akar bahar, cincin batu, karena Anda akan dikira preman atau dukun.
  5. Sebelumnya, tetap mandi dan menggunakan deodoran serta gosok gigi agar tidak mengganggu pengguna bus disamping Anda.
  6. Bawa terus barang berharga dalam jangkauan Anda. Misal, tas didekap/dipeluk. Direkomendasikan taruh dalam tas untuk jam tangan, cincin, dompet, HP. Anda tidak akan tahu nasib barang tersebut ketika jatuh pulas tidur dalam bus. Meski dalam bus kelas eksekutif, maling-maling tetap masih bergentayangan. Maling itu akan beraksi ketika Anda tidur !. Mereka akan memanfaatkan goyangan bus dan ikutan menggoyang tubuh Anda untuk menguji kesadaran Anda. Jika tetap pulas, mereka akan menggunting saku, tas, mencopot jam dan menjarah apapun barang berharga Anda.
  7. Lebih aman jika Anda menitipkan barang berharga tersebut ke pengurus Bus (kenek/kondektur), agar disimpan dalam bagasi. Jika Anda kehilangan barang dalam bus, maka sudah menjadi resiko Anda. Lain cerita jika barang itu hilang dalam bagasi, bus akan bertanggung jawab.
  8. Jika ingin tampil lebih segar setelah bepergian menggunakan bus malam eksekutif, maka sebelum naik bus disarankan untuk melakukan kegiatan yang melelahkan, spt cuci baju keluarga dan tetangga Anda, ML sama istri sampai loyo … bwuahahaha, dll, agar bisa tertidur ketika dalam perjalanan. Tentunya harus mengamankan barang bawaan Anda dahulu.
  9. Jangan lupa bersyukur kepada Tuhan YME dan ucap terima kasih kepada sopir bus yang telah menjalankan bus sebagaimana mestinya selamat sampai tujuan.
  10. Sesampainya di tempat tujuan, hubungi keluarga/orang-orang yang Anda pamiti, beritahu ke mereka bahwa Anda telah selamat sampai tujuan agar semua pada tenang. Bisa by phone atau sms. Dan selanjutnya, istirahat yang cukup, kalau kebanyakan tidur akan merusak mata pencaharian.

Tips naik bus diatas bisa berubah sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan sebelumnya hehehehe.

Bagikan Yuk
[addtoany]