Kapan Khe copot Jilbab?

Sebuah berita SARA dari istriku yang buat dadaku bergolak. Sebenarnya sakit namun aku harus dewasa. Hanya elus dada dan ternyata masih ada hal dibawah ini.

“Khe tahu klienku dari luar negeri semua pada gunjingkan kamu, mereka tidak mau lihat khe pake jilbab. Kapan khe mau lepas jilbab? Khe mau ganti uangku klo klien itu batalkan kontrak gara-gara jilbab itu?”. Teriakan pak bos pada istriku.

family-sanur2a

Aku berkeyakinan dan memberitahu semua yang baca ini, apapun agama nya, JILBAB/HIJAB adalah urusan pribadi antara manusia dan Tuhan nya. Tuhan yang kami yakini melalui Al-Qur’an punya perintah. Aku pikir sama dengan Tuhan yang melalui kitab lain punya perintah pada umatNya. Salah satu perintahNya dalam keyakinan kami adalah menutup bagian tubuh sensitif perempuan dengan Jilbab. Aku berkeyakinan bahwa Jilbab adalah pakaian wanita modern, semakin tertutup. Aku melarang istriku untuk terbuka karena dia bakal mundur dan jadi perempuan primitif. Dulu manusia primitif pakaiannya serba terbatas.

Kita tidak pernah bisa negosiasi dengan Tuhan YME untuk lahir dimana, keluar dari rahim siapa, mau beragama apa. Aku berkeyakinan kita tidak asal ada di dunia ini. Semua hal didunia ini ada penciptanya. Laptop, website, mobil, pakaian, serombotan pun ada yang mencipta. Trus kita semua siapa yang mencipta? Kita semua sama, yaitu sama-sama manusia yang terlahir di tanah Tuhan. Sama-sama hirup udara, sama-sama makan dan minum, sama-sama bersenggama. Trus kenapa harus ada gugatan soal keyakinan? Gugatan soal cara makan, cara berpakaian, cara bergaul, cara sembahyang, dll. Jika tahu seperti ini, aku akan negosiasi dengan Tuhan untuk lahir di Palestina, jadi manusia super disana :p

Dulu pada jaman Ruh, aku dan istriku tidak pernah bisa gugat Tuhan! Trus kenapa manusia saling gugat soal agama?

Kita semua berkerja, bisnis dan berkarya. Ayo kita fokus pada proses kerja itu, profesional dan melihat manusia lain yang berbeda sebagai ujud diri kita sendiri, hidup di dunia, punya Hak Asasi Manusia.

Aku berkeyakinan dan itu ada dalam kitabku bahwa terdapat banyak ayat yang mengakui adanya pluralitas (perbedaan) sebagai sesuatu yang alamiah bahkan dikehendaki oleh Tuhan itu sendiri.

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” (Surat al-Hujaraat: 13).

Kita semua nanti, di akhir umur, bakal membusuk, bosok, jadi ‘bathang’, jadi bangkai – mati, meninggal! Tujuannya sama kan? STOP RASIS! STOP SARA!

Mohon maaf bagi yang kurang berkenan atas status ku ini. Aku hanya ingin perdamaian dan harmoni. Salam Bhinneka Tunggal Ika!
Aku perintahkan istriku untuk keluar dari tempat itu agar jadi manusia yang murni jalankan keyakinannya. Bisnis catering di Bali aja lah.

* Khe = panggilan gaul dikalangan anak muda. Punya arti yang beda jika hanya digunakan di situasi tertentu. Semisal situasi marah/emosional, maka khe ini sudah cukup merendahkan. Ini opini saya pribadi.

Bagikan Yuk
[addtoany]