Maksa Punya Mobil, Agar Omongan & Bisnis Dipercaya Orang

“Wah mobil baru nih? | Iya Mas, masa omongin bisnis juta’an kok bawanya motor. Punya mobil biar omongan saya dipercaya orang lho mas. | Beli cash ya? | Enggak mas. DP 70jt trus kena 5jt an per bulan selama 4 tahun. | Waw!”.

Percakapan saya dengan beberapa startupers (orang yang baru memulai bisnis). Geli juga sih. Agar calon konsumen percaya, startupers harus tampil kaya bin perlente didepan calon konsumen. Ini asumsi atau fakta sih?

Dampak langsung bagi startupers kemudian adalah: gaya hidup akan berubah. Biasanya service cuma ratusan ribu, sekarang juta’an. Dulu minum premium, sekarang minimal pertamax. Dulu 1 ltr untuk 50 km, sekarang cuma 12 km. Dulu sejam dah sampai, sekarang dua jam. Dulu klo capek otak main di sekitar rumah, sekarang keluar kota. Makan pun nggak mungkin di kaki 5 dong!

Duit operasional jelas akan bertambah. Hidupi mobil dan gaya hidup.

How Do You Manage Your Cost?

Kemakmuran = Omzet – Cost. Jika cost semakin bengkak, jelas nilai kemakmuran akan berkurang. Bahkan hati-hati bakal minus. Startupers ada yang bangkrut salah satu gara-garanya ya ini. Pilih gaya hidup berdasarkan asumsi.

How To Build People’s Trust?

* Tentukan target market yang spesifik. Sehingga produk Anda memang mampu selesaikan masalah. Jual lah solusi. Orang tidak butuh perlente Anda. Orang itu ingin masalahnya cepat selesai karena produk Anda.
* Penuhi janji bahwa bisnis Anda memang terpercaya. Ini modal untuk bicara ke orang lain.
* Susun data fakta sukses atau testimonial dari pelanggan Anda. Ini cara ampuh orang lain akan percaya.
* Publikasikan data kesuksesan itu di kanal aset digital Anda (website, medsos, youtube, linkedin, dll).

Kapan dong bisa beli mobil? Bila fakta dan kepantasan telah datang menjauhi asumsi.

Tulisan ini lahir krn keprihatinan atas kemacetan jalan di seluruh negeri Indonesia. Mungkin asumsi lah salah satu penyumbang kemacetan. Wallahu A’lam.

Bagikan Yuk
[addtoany]