Media Jurnalisme Warga Online Balebengong.net

Sumber dan yang menulis adalah warga. Di Bali ada! Web nya balebengong.net IG @balebengong. Klo di Jakarta ada Kompasiana, Indonesiana. Mereka tidak tunduk pada informasi pesanan atau komersialisasi. Konten nya orisinil dari hati dan idealisme warga nya.

Balebengong.net telah berusia 10 tahun. Wow! Nggak menyangka! Media yang disokong gotong royong oleh warga nya (baik di Bali ataupun di perantauan) mampu tegak berdiri sebagai wadah salurkan hak asasi warga untuk produksi informasi.

Para kontributor, termasuk saya tidak pernah berpikir untuk dibayar. Semua ikhlas demi kepuasan bisa menulis tuangkan kegelisahan ‘sumpek’ nya dunia.

Menurut Pak Sutiawan dr metrobali.com, di Bali ada 200 lebih media online dan balebengong.net masih kuat jadi media alternatif yang menarik warga untuk bisa bersuara.

Saya bahagia bisa jadi bagian dari sejarah balebengong.net. Dan mengajak warga Bali untuk berani suarakan ketimpangan dan inspirasikan ide-ide nya. Semoga tetap jaya selama-lamanya menyokong suara ‘Tuhan’ (rakyat). Amin.

Selamat ulang tahun balebengong.net! Mari naik kelas dari hasil diskusi warga hari ini 🙂

Sejarah berdirinya Balebengong.net

Seorang jurnalis yang juga adik kelas kuliah saya di Universitas Udayana, bernama Anton Muhajir datang ke kantor saya di BOC Indonesia pada juni 2007 silam. Dia utarakan ide untuk pembentukan media online bernafaskan jurnalisme warga. Konten beritanya berasal dari warga Bali sendiri. Baik itu yang didalam pulau maupun di luar pulau alias perantauan.

Alhasil dalam diskusi itu, Anton inginkan nama website balebengong.net. Langsung saja saya daftarkan domain name itu dan sekalian setup kan web hosting nya, gunakan sumber daya milik BOC Indonesia. Selanjutnya di malam hari saya instalkan CMS WordPress, carikan theme sederhana dan kirimkan info login ke Anton via email.

Perkembangan selanjutnya, tulisan semakin banyak. Tingkat partisipasi menulis dari warga Bali semakin meningkat. Apalagi dikeroyok rame-rame oleh komunitas Bali Blogger pada menulis disana.

Theme sederhana itu dirasa sudah terlalu tradisional. Kurang informatif tampilkan banyaknya artikel. Selanjutnya beli theme komersil yang berwajah seperti media online pada umumnya. Hingga akhirnya melenggang sampai sekarang. Semoga langgeng sampai akhir hayat ya. Amin.

Bagikan Yuk
[addtoany]