Pengorbanan dalam Zona Nyaman

Bisnis properti beberapa tahun belakangan lesu, kata teman saya yang lulusan arsitek. Bos nya dia dulunya punya 4 ahli arsitek dan sekarang habis. Bahkan dia sekarang diposisikan sebagai freelancer oleh bos nya.

Kita sekarang beda dengan 17 an tahun silam. Punya anak-anak yang sekolah. Tanggungan cicilan/hutang ini itu yang harus diselesaikan. Disisi lain, operasional keluarga harus tetap ngepul. Kegelisahan tampaknya tetap bergelayut untuk urusan pendapatan keluarga.

Saya teringat diskusi semalam di grup WA komunitas TDA Bali dimana ada anggota yang lulusan arsitek sharing pengalaman hidupnya. Dia pernah kerja di bank, kemudian punya proyek perumahan, namun tetap hasilnya menuai capek saja. Pernah juga jualan mukena secara online namun hasilnya belum seberapa. Ditengah himpitan ekonomi, dia nge DP sebuah lapak didepan toserba pada 2014 silam. Tanpa tahu harus diapakan. Ketika hampir sebulan lapak itu kosong, pemilik toserba ultimatum ke dia, diberi waktu 1 minggu untuk jualan. Jika tidak, lapak itu diberikan ke orang lain. Di balik The power of kepepet itu lah lahir bisnis roti bakar Kedai Roponggi, yang sekarang sudah punya 4 outlet.

Perjalanan brand Roponggi itu saya ceritakan ke teman arsitek tadi. Namun dia merasa tidak terdidik untuk bisa jualan. Meski jago artistek, dia mencontohkan merasa kurang maksimal jualan profesinya di facebook. Saya bilang tidak perlu memaksakan diri cuap-cuap di media sosial bilamana hasilnya cuma terima kasih saja. Bila perlu menghilang sejenak dari facebook dan fokus di job online atau proyek online semisal freelancer.com, upwork.com, 99designs.com, dll. Pokoknya yang berkaitan dengan kerja online di bidang arsitek. Banyak kok.

Kerjaan itu tidak mengharuskan keluar rumah. Disiplin kerja bila perlu diterapkan di rumah. Kalau memang harus sesuaikan dengan jam klien di luar negeri ya berkorbanlah untuk begadang. Toh tetap di rumah πŸ™‚ dan akhirnya bisa lakukan bisnis duduk-duduk dapat duit! #Mrinding!

Saya teringat banyak teman yang sukses mencari proyek online semisal desain logo, copywriting, desain grafis, databasing, ahli CMS Magento, dll. Mereka dapatkan job semisal di logotournament, sribu.com, dll. Mungkin teman-teman yang membaca ini bisa sharing tempat cari proyek secara online? Silakan …

Yuk tarik devisa ke dalam negeri dengan keahlian kalian! Kalau ada pengorbanan, InshaAllah ada hasil πŸ™‚

Ingat! Internet mampu ubah seseorang yang tidak jago jualan namun tetap bisa berbisnis.

Tanggapan dari teman-teman FB saya:

Dari Buddy Prayogo:

Masih setia di upwork. Nambah referensi ada juga peopleperhour ngedot com. Ga perlu pake passport atau visa untuk dpt income dollar/euro/pounds – cukup KTP saja + per tajam sikil (skill) + bangun trust, positive feedbacks.

Dari Mulia Primanta:

Nambahin Mas Hen, buat nyari proyek online bisa di Fiverr.com, trus di forum-forum kayak warriorforum.com, digitalpoint. Atau kl mau yg lokal bisa di ads id, projects.co.id

Dari Rifky Hadi:

Boleh curhat dikit utk profesi arsitek :

Profesi arsitek ibarat seperti dokter, ketika klien/pasien sdh cocok dgn dokter A di RS. ABC, ketika sang pasien sakit datang ke RS. ABC dan tidak ada dr.A. maka sang pasien lbh baik menunnggu dr.A praktek. Profesi inì lbh ke hub. Emosional. Agak susah diwakilkan.
Kalau jualan roti bisa diwakilkan dan usahanya mungkin bisa kita wariskan ke anak kita.

Resiko besar n jangka waktu proyek biasanya lama, setiap hari kepikiran proyek (revisi,tagihan,meeting, dll) hingga proyek itu selesai, hidup tidak tenang.
Kalau jualan roti, selesai jualan hitung duit, untung disisihkan, tidur tenang, besok jualan lagi.

Persaingan jasa arsitek di bali sangat kejam, bahkan biro jkrta n bule2 sdh buka kantor konsultan disini. Sehingga lambat laun jasa arsitek seperti komoditi. Karena lbh banyak jasa arsiteknya ketimbang proyeknya.
Kalau jualan roti lbh banyak calon pembelinya drpd jumlah rotinya.

*saya terinspirasi dr penjual mie ayam

Dari IG @saktisoe:

Jadi inget diri sendiri yang memutuskan meninggalkan zona asyik dengan menghilang sejenak dari Facebook dan Twitter 5 tahun silam untuk fokus kerja online offline biar bisa menafkahi semua cita cita. Ngga pernah Facebookan atau Twitteran — tapi punya website saktisoe.com yang domain hostingnya digawangi Bali Orange, yang kalo pas lagi susah dulu sering telat bayar tagihan dan sepertinya dimaklumi sama simasnya ini hahaha. Sering pula ditahun tahun awal dulu bolak balik nganti mrongos mintak tolong ini itu ke basecamp BOC, demi bisa punya website yang mumpuni, dan selalu dilayani dengan penuh cinta meski datengnya tengah malem buta.

In short, Bali Orange ini jadi saksi jatuh bangun dunia desain arsitektur, interior, visual media, photography, desain produk, dan seabrek lainnya yang saya kerjakan. Beneran jatuh berulang ulang sampai akhirnya kapan hari bisa bilang, it works! Njuk saiki keenakan kerja malah ra kepengen bali facebookan karo twitteran blas. Saying that, there’s much better comfort zone than you think you’re in now.

Be with people who encourage you to level up, stay grateful for whatever it is, stay focus and never give up. Then we’ll get there, eventually.

Thanksie BOC, you’re my best! Ever! Semoga selalu sehat, diberikan hari berlimpah berkah, cinta, bahagia, sepanjang hayat..

Dari Fah Roqi:

Ikut nimbrung mas Hendra W Saputro, kalo di desain ada Designcotest.com , Logomyway.com , www.kickstarter.com . sama indiegogo.com, sebenarnya ada banyak cuman capek kalo nulis 1 persatu, googling aja, kata kuncinya “crowdfunding website” banyak yang keluar kok, just tips sih, usahain udah punya rekening paypal yah, biar bisa langsung register dan kalo dapet hasil bisa langsung dicairkan ke rupiah. karena mayoritas bank yang dipake adalah Paypal πŸ˜€ goodluck have fun

Bagikan Yuk
[addtoany]