Kasus Laptop Acer

Membaca review permasalahan teman tentang laptop, saya agak geregetan karena dia tidak menyebutkan merk-nya. Padahal dia tuh konsumen. Berhak untuk ‘curhat’ hihihihi. Kek nya sebagai konsumen, trend baru adalah curhat. Ndak apa, itu kan hak konsumen untuk bebas berpendapat mempertanyakan kualitas yang tidak sesuai dengan janjinya.

Arif, teman yang saya maksud diatas menggunakan laptop merk ACER. Dia beli sekitar 2 tahun yang lalu dan dipergunakan untuk ativitas ilmu teknik sipil serta menyalurkan hobi gila blogging di internet. Aku yakin dia kecewa dengan kondisi saat ini ketika laptop itu di vonis bermasalah pada mainboard-nya. Untuk ukuran 2 tahun, kerusakan pada mainboard ACER ini cukup mengecewakan.

Selain kasus Arif, kantor saya mempunyai laptop ACER yang sekarang dijadikan laptop cadangan saja. Masalahnya adalah laptop itu sering mati sendiri ketika digunakan lebih dari 5 jam. Kasus ini terjadi setelah umur pemakaian lebih dari 2 tahun. Tombol keyboard ringkih sehingga ada beberapa yang lepas. Parahnya, keyboard untuk produk ACER tersebut sudah discontinued alias tidak ada sparepart. Akhirnya menggunakan keyboard USB.

Sebenarnya banyak kasus kekecewaan pada laptop ACER tapi sebelumnya hanya terpendam saja di hati. Tapi ketika Arif mengangkatnya menjadi tulisan ‘curhat’, maka saya tergerak untuk berada dalam barisan dia. Banyak kasus ACER terjadi disekitar saya.

Saya coba mewakili teman-teman bila bicara soal ACER. Laptop Antok, merk ACER juga, CD-ROM nya mati. Itu baru 1 bulan pake. Laptop Ojie, merk ACER CD-ROM mati dan Speaker Outnya mati. Itu baru pake 1 tahun. Laptop Budi, ACER nya harus pakai kipas angin eksternal agar tetap hidup.

Laptop Pak Slamet dan temannya Pak Agung mengalami masalah di layar. Byar pet. Semuanya merk ACER. Laptop Arip bluetooth mati setelah pemakaian 6 bulan.

Mengutip sebutan teman-teman, sembari guyonan bilang ACER singkatan dari Asli CEpet Rusak.

Bagikan Yuk
[addtoany]