Sang Permaisuri dan Hulubalang

Permaisuri adalah istri dari Raja yang bertakhta dan berkuasa. Jika Raja tersebut memiliki lebih dari satu istri, Permaisuri adalah istri Raja yang utama.

Sang Raja memerintah sebuah kerajaan besar bernama Negari Santun, sedangkan Ibu Suri (permaisuri) mempunyai banyak kegiatan yang konon bakal banyak mendatangkan manfaat bagi sang Raja.

Konon di kerajaan tetangga, telah terjadi hiruk pikuk acara pemilihan Raja baru. Kerajaan tetangga itu bernama Negari Silau. Di Negari Silau telah banyak calon-calon Raja baru yang bakal menarik simpati rakyat. Meski belum jadi Raja, calon-calon itu sudah percaya diri menggunakan istilah Calon Raja Negari Silau. Semua kegiatan yang bernuansa sosial digencarkan, tujuannya adalah menarik simpati.

Sang Ibu Suri dari Negari Santun tidak ingin ketinggalan acara tersebut. Ibu Suri meleburkan diri menjadi tim sukses salah satu calon Raja Negari Silau. Beragam kegiatan diikutinya, sehingga Ibu Suri ini terkenal dikalangan para punggawa salah satu calon Raja Negari Silau.

Semua kegiatan Ibu Suri di Negari Silau tanpa didampingi oleh Sang Raja Negari Santun karena Sang Raja itu tengah berjuang dan berperang melawan musuh di pucuk batas wilayah kerajaan. Kecuali Sang calon Raja Silau, semua punggawa Calon Raja Silau belum pernah berjumpa/berkenalan langsung dengan Sang Raja Santun.

Pernah seorang Hulubalang calon Raja Negari Silau berkirim surat ke Ibu Suri guna mengambil peralatan kampanye. Ibu Suri memerintahkan sang hulubalang untuk ambil sendiri peralatan tersebut di suatu tempat. Sang Hulubalang membalas dengan isi surat “Siap Ibu Suri, saya akan ambil alat itu besok saja”. Sang Ibu Suri menyetujui dan menyatakannya dalam surat balasan “Oke Hulubalang, siap laksanakan !”.

Gerak-gerik Ibu Suri dan semua punggawa calon Raja Silau telah diawasi oleh seorang Ahli nujum, namun ada satu hal yang masih membingungkan untuk dilaporkan ke Sang Raja Santun. Kepada siapakah sebutan Ibu Suri itu dialamatkan oleh si Hulubalang ?

Bagikan Yuk
[addtoany]