Sepenggal Nostalgia Makassar dan Al Kisah IMTPI

“Indonesia Tanah Airku !!!”, begitulah teriakanku selepas turun dari bis mini yang telah sampai membawa kami, rombongan mahasiswa/i IMTPI (Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia) sampai di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, pada kisaran tahun 1999 silam.

Teriakan itu sebagai simbol pelepas carut marutnya rasa jenuh, kagum, jengkel, bercampur aduk dalam dada atas perjalananku disertai tim kecil dari Universitas Udayana, Bali. Perjalanan 12 jam dari Denpasar menuju Surabaya, menginap semalam disana, kemudian lanjut 24 jam menyeberangi laut Jawa menuju Makassar. Selama hampir 1 minggu di area Universitas Hassanudin, didalamnya diisi kunjungan ke Kabupaten Wajo yang punya jarak tempuh kurang lebih 8 jam dari Makassar. Kemudian 1 hari lokasi rapat mahasiswa dipindahkan ke Malino. Fyuh … Demi jalankan kewajiban sebagai mahasiswa Teknologi Pertanian dan kebetulan menjabat di kepengurusan pusat IMTPI sebagai wakil sekretaris jendralnya.

Peristiwa detailnya aku lupa-lupa ingat. Yang jelas, kami yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (IMTPI) mengadakan temu mahasiswa yang mengukuhkan kebangkitan Agroindustri berbasis kerakyatan di Indonesia. Hasil temu mahasiswa disitu (UNHAS) akan dibawa oleh pengurus pusat IMTPI di Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Betapa mulia kawan-kawan IMTPI waktu itu. Salut. Dan, disanalah mau tidak mau aku harus bicara di malam pengukuhan itu, didepan para pejabat kementrian, pejabat gubernuran Sulawesi Selatan dan pejabat kampus UNHAS menggantikan posisi Sekjen Bang Ali Rahman (IPB) yang malam itu masih on the way dari pelabuhan Pare-Pare.

Peristiwa menarik kami alami ketika mau pulang kampung, dimana panitia dari UNHAS kebut-kebutan di jalan raya antar kami ke pelabuhan Makassar. Dengan berlari-lari, terburu-buru, rombongan mahasiswa yang akan melanjutkan perjalanan pulang ke Jawa-Sumatera tersebut pas berada diposisi kapal akan tarik jangkar. Gila, ni kapal mo berangkat, tetapi untungnya tangga naik ke kapal masih ada di badan kapal Lambelu. Anak tangga itu kosong dan hanya berisi kami saja yang terburu-buru untuk naik ke kapal.

Dan, akhirnya … beberapa menit kemudian, anak tangga itu ditarik keatas untuk keberangkatan kapal. Ketika kapal bergerak, banyak sekali yang melambai-lambai menandakan perpisahan. Kamipun juga begitu, berjejer panjang ikut melambai-lambaikan tangan ke semua manusia di area pelabuhan. Padahal tidak ada yang kenal dengan mereka, kecuali teman-teman UNHAS saja hehehe.

Segera itu, kami bergerilya sampai berjam-jam didalam lambung kapal untuk menemukan tempat yang layak untuk beristirahat. Gila, kapal padat, penuh dengan penumpang yang akhirnya kami ketahui bahwa mayoritas penumpangnya adalah penduduk Ambon (muslim) yang mengungsi akibat konflik disana. Akhirnya kami berkumpul kembali di pinggiran pagar pembatas lambung kapal dengan laut lepas. Entah siapa yang memulai negosiasi, akhirnya kami diijinkan oleh Nahkoda kapal untuk menempati ruang perpustakaan kapal sebagai tempat istirahat selama 24 jam perjalanan. Alhamdulillah. Terima kasih pada kawan IMTPI yang telah berhasil memperjuangkan nasib kami. Aku terlalu capek untuk mencari tahu siapa yang pintar negosiasi tersebut.

Setelah sampai di Pelabuhan Tanjuk Perak, kami yang berjumlah kurang lebih 30an mahasiswa saling bersalaman untuk berpencar dan berpisah menuju daerah masing masing. Ada yang pamitan menuju Bengkulu, Bogor, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan akhirnya kami, menuju Bali. Haru dan sesak didada rasanya, mengingat pengalaman yang telah kami alami bersama.

Dikala itu, handphone belum terbeli, mengingat harganya mahal. Internet pun blum tersentuh, ya karena masih mahal. Komunikasi logis dalam menjalankan roda organisasi adalah melalui surat menyurat.

Duh IMTPI, nasibmu dulu dan sekarang adalah tetap hebat. Sekarang, IMTPI tetap lanjut meski aku sudah tidak terlalu aktif ikuti perjalanannya. Yang kutahu adalah, kader IMTPI sekarang adalah Gunawan (UNHAS) sebagai Sekjen nya. Dan, sebagai upaya untuk tetap mempertahankan IMTPI, aku hanya partisipasi menyediakan website IMTPI yang bertujuan ‘balas dendam’ atas kebuntuan jalur komunikasi waktu dulu. Sekarang, semua serba mudah. Sms, GSM phone, email, internet, facebook, website adalah alat komunikasi yang bisa digunakan sebagai pemersatu jalannya organisasi. Ya kan bos ?

Dibawah ini adalah cerita dari saudara Gunawan tentang sejarah IMTPI dan dengan penuh gegap gempita, kami sebagai pendiri ikut bangga bahwa IMTPI ternyata masih ada. Ayo lanjutkan !.

Al-kisah IMTPI…

Oleh ; Gunawan Giri Saputra ©

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

logoimtpiSegala puji bagi Allah Tuhan YME pemilik dan pencipta segala zat dan salam & shalawat kepada Rasul serta para sahabat-sahabatnya sehingga sampai saat ini kita masih diberi kesempatan tuk mengisi ruang dan waktu dalam menjadi khalifah dibumi ini.

Syukur Alhamdulillah pada saat ini kita masih diberi kesempatan tuk mengadakan serta menyelesaikan kegiatan Musyawarah Nasional Istimewa Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia (MUNASIS IMTPI) yang telah lama di nanti untuk melakukan evaluasi sejauh mana eksistensi dari masing-masing institusi yang tergabung dalam wadah tersebut. Kami juga tak lupa menghaturkan rasa terima kasih yang teramat sangat kepada Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada serta seluruh Panitia Pelaksana Munasis IMTPI 2008 yang telah memberikan sumbangsihnya dalam mensukseskan kegiatan tersebut.

Dalam perjalanan IMTPI selama kurang lebih 10 tahun tepatnya pada tanggal 3 Desember nanti IMTPI tepat berusia 10 tahun. Dimana IMTPI didirikan pada 3 Desember 1998 di Bogor. Dalam menelusuri sejarah dari IMTPI itu sendiri sama halnya kita mencari puing dari peninggalan sejarah, dikarenakan tidak semudah membalik telapak tangan karena para pelaku sejarah dari IMTPI tersebut tidak pernah meninggalkan jejak seakan hilang ditelan bumi. Tapi tidak teruntuk orang yang masih mempunyai peduli dan perhatiannya tuk membangun IMTPI.

Pada awal terbentuknya IMTPI di Bogor tanggal 3 Desember 1998 diadakan Munas IMTPI pertama, pada saat itu dilaksanakan di IPB(Institut Pertanian Bogor) pada saat Munas I tersebut terpilihlah Sekjend periode 1998-2000 Saudara Ali Rahman (IPB) dan Wasekjend Saudara Hendra.W Saputra (UNUD-Bali) dan sampai saat ini beliau masih memberikan sumbangsih serta perhatiannya untuk IMTPI tercinta diantaranya beliau memfasilitasi kami dalam berkomunikasi dengan Membuatkan Website untuk IMTPI.

Pada saat akan berahkirnya kepengurusan dari saudara Ali Rahman dan Hendra. W Saputra Munas II selanjutnya diselenggarakan di Universitas Udayana Bali pada tahun 2000, Sekjend periode 2000-2002 yang terpilih pada Munas II terpilih saudara Teguh Wibowo (UNILA) dan Waksekjend Saudara Mashudi (Widya Mataram) sampai saat ini pun saya masih sering berkomunikasi dengan beliau meminta saran dan pendapat dalam membangun IMTPI kedepannya. Dalam proses perjalanan kepengurusan ada sedikit kendala yang terjadi sehingga menyebabkan terjadinya Munasis I pada waktu itu tahun 2002 di widya mataram Yogyakarta. Tapi kendala pada saat itu bukan karena terjadinya kevacuman atau pelanggaran pada AD/ART tetapi ini terjadi ketika pada waktu itu teman-teman melihat ada sebuah kesalahan dalam AD/ART yang harus dirubah karena tidak sesuai konteks zaman pada saat itu. Selain itu pada kepengurusan periode ini IMTPI berada diatas angin dengan kata lain kejayaan IMTPI telah melebarkan sayapnya keseluruh penjuru Indonesia, karena pada saat itu IMTPI telah membuktikan eksistensinya.

Saat tahun 2003 berahkir kepengurusan dari saudara Teguh Wibowo dan Mashudi. Munas III selanjutnya dilaksanakan di Universitas Brawijaya Malang, pada saat munas tersebut dihadiri oleh banyak  institusi, ini dikarenakan pada periode kemarin menunjukkan eksistensinya. Pada saat munas III diBrawijaya terpilih Saudara Bot Pranadi (IPB) sebagai Sekjend IMTPI periode 2003/2005. Pada saat dalam perjalan kepengurusan ini terjadi miss communication antar semua institusi pada pengurus pusat IMTPI. Pada pengurusan ini pun hampir semua institusi tidak mengetahui siapa-siapa pengrus pusat, sampai saat inipun nama waksekjend pada periode inipun saya tidak dapat info tentang siapa nama waksekjend pada periode ini, tetapi info yang saya dapat bahwa waksekjend juga berasal dari institusi IPB. Pada kepengurusan ini pun banyak kendala terjadi dikarenakan pengurus pusat dalam mempublikasikan segala apa yang terjadi dikepengurusan pusat itu tidak sampai disemua wilayah, serta kesemua wilayah tidak bisa dikordinir dikarenakan kurang kepekaannya kepengurusan pusat.

Pada periode 2003/2005 pun bukan kita menjadikan alasan untuk kita mencari sebuah kesalahan. Tetapi ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk kepengurusan berikutnya. Saat ingin berahkirnya kepengurusan ini Munas IV selanjutnya diadakan di Universitas Mataram. Pada saat munas inipun terlalu banyak masalah yang dibicarakan untuk mengevaluasi IMTPI kedepannya sehingga pada Munas tersebut dilanjutkan di Purwekerto Universitas Jenderal Sudirman. Pada saat Munas tersebut terpilihlah saudara Herlambang (Unsoed) sebagai Sekjend IMTPI Periode 2005/2007. Pada saat terpilihnya saudara Herlambang inipun melalui proses yang panjang dikarenakan sampai Munas diadakan di dua tempat berbeda dikarenakan menyita waktu yang cukup panjang. Pada periode inipun sangat banyak kendala yang muncul, sampai-sampai badan kelengkapan pun sampai akhir kepengurusan pun tidak terbentuk sehingga selama periode tersebut terjadi kevacuman pada pengurus pusat, tapi tidak untuk IMTPI wilayah VI yang masih tetap Eksist dalam menjalankan roda organisasi dari bagian kecil dari IMTPI.

Lahirnya MUNASIS pun dikarenakan desakan dari Korwil-VI pada saat itu yaitu saudara Sahruni yang mendesak Presidium Pusat tuk mengadakan Munasis dikarenakan sudah lebih setahun dari masa jabatan yang seharusnya. Selain itu kondisi IMTPI pun terjadi penurunan derastis dimana semua proses transformasi tentang IMTPI pun tidak terjadi dibeberapa institusi dan hampir kesemuanya, sehingga ada yang beranggapan IMTPI merupakan hal yang baru. Pada saat korwil VI mendesak presidium pusat untuk mengadakan Munasis presidium pusat pun menunjuk Institusi Universitas Gadjah Mada (UGM) tuk menjadi panitia pelaksana untuk mengadakan Munasis walaupun pada saat itu ada 3 institusi yang bersedia menjadi tuan rumah tuk Munasis diantaranya (UNHAS, UGM, UNILA). Walaupun pada saat kepengurusan tersebut ada 7 yang menjadi anggota tetap IMTPI diantaranya (IPB, UNHAS, UNSOED, UNIBRAW, UNILA,UNRAM UNIDA). Tapi kami sangat bersyukur walaupun UGM bukan anggota tetap IMTPI tapi dia bersedia menjadi pelaksana untuk mengadakan Munasis.

Pada tanggal 31 Juli – 3Agustus 2008 Munasis pun dilaksanakan di Sleman-Yogyakarta selama proses kegiatan Munasis pun ini dihadiri oleh 10 institusi, diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Semarang (USM), Universitas Negeri Lampung (UNILA), Universitas Mataram (UNRAM) dan Universitas Al-Khaerat Palu (UNISA). sedangkan pada saat Munasis ada 11 institusi yang ditetapkan menjadi anggota tetap IMTPI yaitu diantaranya yang ada di atas 10 institusi tadi ditambah Universitas Djuanda (UNIDA), yang kesediannya dimintai melalui via telephone karena statusnya juga kemarin masih masuk anggota tetap IMTPI.

Pada Munasis 2008 yang dilaksanakan di Yogyakarta ini terpilihlah saya Gunawan Giri Saputra (UNHAS) menjadi Sekjend IMTPI periode 2008/2010, dan saya menunjuk saudara Pandu Mas (IPB) menjadi wakil saya dan Griya Ningsih (UGM) sebagai Bendahara Pusat. saya juga mempunyai pengurus lain pada periode Ini yaitu Rifky Apriananda (Unila), Adi Yudha (UGM), Fadly (Unram), Dominggus (USM), Rahman Layuhibu (UNG), Efi Fitriani (Unibraw), Fitriani Basrin (Unisa), Gerardus (USM), dan Alim Bahmid (Unhas). Pada Munasis ini Pun dipilih Presidium Pusat yang berasal dari perwakilan tiap wilayah diantaranya Wil-I Abdul Wahid Monayo (IPB), Wil-II Fahmy Hafiza Siregar (UGM), Wil-III Ilzamha Khadijah Rusdan (UNIBRAW), Wil-IV Makkasau dan Presidium Pusat ini dikoordinatori oleh saudara Abdul Wahid Monayo.

Inilah sepenggal kisah selama berjalannya organisasi IMTPI ini, maaf sebelumnya karena tidak semua kisah IMTPI dapat saya tuliskan karena berhubung tidak akan cukup jika diceritakan hanya dalam beberapa lembar kertas saja, selain itu masih banyak juga keterbatasan saya dalam pencarian informasi ini yang jelas saya berusaha untuk mencari lebih banyak lagi. Institusi yang juga pernah menjadi anggota tetap IMTPI yaitu UNUD, UNEJ, UNSYIAH (k’imam-99), UISU, USU, Widya Mataram. Masih ada lagi tetapi hanya ini yang dapat saya ketahui dari hasil penelusuran saya.

Dalam perjalanan IMTPI kali ini mempunyai visi “Mewujudkan Mahasiwa Teknologi Pertanian Indonesia yang mampu berperan aktif dan membangun masyarakat dengan berorientasi pada modernisasi pertanian yang bertumpuh pada teknologi pertanian yang terintegrasi, berdimensi global dan berkelanjutan”. Sedangkan Misi dari IMTPI sendiri 1). Merumuskan konsep pelaksanaan pembangunan teknologi pertanian yang berbasis kerakyatan dengan mengimplementasikannya dengan berbagai program aksi. 2). Mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan teknologi pertanian dengan selalu menekankan pada peningkatan kemampuan analisis solusiable mahasiswa terhadap masalah yang ada. 3). Memberikan advokasi terhadap masyarakat tani berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah di masyarakat yang ada kaitannya dengan aspek teknologi pertanian secara langsung dan tak langsung. Adapun pertimbangan menurut saya IMTPI kedepannya yaitu mengedepankan koordinasi dan komunikasi sebagai pondasi awal mengingat kevacuman IMTPI dari beberapa periode yang lalu, sehingga dimasa sekarang sangat sulit untuk mencapai titik awal dalam pencapaian visi dan misi dari IMTPI tersebut. Tapi tidak menutup dalam setiap gerak kita pasti akan mengarah kesana.

Mungkin cukup sekian pemaparan saya bagaimana dan apa IMTPI itu sendiri kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Hormatku.. Wassalam…

Bagikan Yuk
[addtoany]