Si Kaya Jauh dr Jannah (Surga)

Ada artis punya 13 mobil mewah. Ada orang yg deposito nya berlimpah. Ada orang yg sampai lupa jumlah tanah dan properti nya dimana saja. Ada pula orang yg bangun rumah layaknya istana dari dana ibadah umat.

Di sisi lain, ada orang yg bangkrut bergelimangan hutang akibat kondisi ekonomi yg tak menentu. Namun dia tetap berbuat baik sambil usaha lunasi hutang nya.

Meski terlilit hutang, dia tetap sedekah semampunya. Punya ilmu, dia sedekahkan isi workshop dan seminar sosial. Punya recehan, dia lebih pilih beli sembako di tetangga drpd retail modern. Masih punya niat bantu SPP sekolah keponakan dan anak yatim lainnya. Kena jatuh tempo dia cicil hutang nya.

Berlebih ataupun kekurangan karena hutang, itu tetap lah ujian dari Nya. Bila sudah waktunya tiada, terpanggil oleh Nya, janganlah berkecil hati wahai orang yg berjuang melunasi hutang nya. Walau hutang masih bersisa, Dia akan nilai niat dan proses hidupnya. Hutang yg tertinggal akan jadi pahala bagi sang penerusnya.

Yang jauh dari Jannah justru yang hidup berlebih tapi dia ingkar dengan kekurangan disekitarnya. Itu sama spt ingkar dgn hukumNya bhw didalam harta nya ada hak dari makhlukNya yg kekurangan. Ingkar bahwa harta itu justru akan bertambah bila dibelanjakan dijalanNya.

Harta kan tidak dibawah mati, emang hidup di era animisme dinamisme, gitu si kaya bilang. Harta tetap akan di bawa mati namun tidak dalam bentuk fisik. Harta itu secara nilai akan ditanya oleh Nya.

Dibelanjakan untuk apa? Digunakan untuk kebaikan atau maksiat? Diwariskan ke anak kok ternyata buat beli mobil mewah, dugem dan gonta-ganti wanita.

Berlebih ataupun kekurangan, mereka sama-sama ujian hakiki manusia dariNya.

Hidup ini hanyalah panggung sandiwara. Kata sang ibu dan bapak penjual kopi di bilangan Mahendrata Denpasar.

Wallahu A’lam.

Bagikan Yuk
[addtoany]