The Game Plan – the movie

Sabtu setelah makan siang, suasana kantor BOC diliputi mendung dan pada akhirnya hujan rintik dan deras mendera. Sebelumnya, beberapa team BOC asik berkutat dengan laptop dan kerjaannya, sedangkan sayapun asik berinteraksi dengan client pengasuh Bali Villa Accommodation. Setelah client itu pulang, satu persatu mereka merengsek menghadap TV. Mungkin terbawa suasana weekend dan hujan, mereka ingin menikmatinya dengan memutar film DVD. Sayapun tidak tega untuk mengusik suasana santai tersebut. Its ok lah, hari ini weekend, kerjaan bisa saya delegasikan di hari senin nya saja.

Alih-alih mo kembali ke laptop, ternyata lapar menghujam diri. Ah .. langsung saja cabut pesan tipat plus taluh dadar di warung sebelah. Tidak lupa bungkus seabrek camilan untuk mereka. Biar asik nonton nya. Sambil asik menikmati tipat, tampak wajah Dwayne “The Rock” Johnson (atlit World Wrestling Federation) menghiasi layar TV. Bungkus DVD itu berjudulkan The Game Plan.

Film produksi Disney diluncurkan pada maret 2007 ini mampu bertahan dalam 50 besar tangga film boxoffice dunia. Dengan sutradara Andy Fickman, film ini cukup membuat kami tertawa terpingkal-pingkal dan sungguh diluar nalar seorang atlit gulat “The Rock” bisa acting dan melawak begitu sempurna.

Film ini dimulai dengan perjalanan hidup seorang atlit american football bernama Joe Kingman (diperankan oleh Dwayne “The Rock” Johnson) sedang berjuang meniti karir dalam kompetisi liga football nasional. Di sebuah pagi, Joe dikejutkan oleh kedatangan gadis kecil berumur 8 tahun bernama Peyton (diperankan Madison Pettis) berkata bahwa dia adalah anaknya yang dikirim oleh ibunya untuk bertemu.

Kehadiran Peyton sempat membuat Joe merasa asing dan sempat meninggalkan anak tersebut, sehingga akhirnya berbagai media menyatakan Joe sebagai “Bad Dad“. Untuk mengembalikan citra jelek pada Joe, disebuah konferensi pembukaan restorannya, si Peyton akhirnya berkata bijaksana tentang Bapaknya tersebut. Kejadian pun berubah, dan Peyton akhirnya bisa tinggal serumah dengan Joe dalam satu apartemen mewah ala bintang olahraga pada umumnya.

Peyton berkeinginan untuk kursus di akademi balet. Dalam keseharian Peyton, Joe harus membagi konsentrasi hidup untuk tetap bermain football dan memperhatikan anaknya di seni balet. Pada suatu saat, akademi balet akan mengadakan pertunjukan kolosal balet di kota itu, dengan menampilkan kolaborasi Joe, Peyton, guru balet cantik bernama Monique (diperankan oleh Roselyn Sanchez) dan para peserta akademi. Kejadian lucu terjadi ketika Joe seorang atlit football harus berlatih balet. Sebuah kontradiksi gerakan berakhir dengan kelucuan. Segar dan alami. Ketika pertunjukan itu dimulai, semua tim football Joe hadir untuk menyaksikan. Ejekan demi ejekan disajikan lucu mengiringi kiprah Joe menemani Peyton dalam dunia balet.

Berbagai konflik lucu dan heroik terjadi setelahnya. Joe akan menghadapi Peyton dengan masalah kesehatannya dan hak asuh. Begitupula menghadapi karir nya dalam dunia football profesional. Bagaimanakah akhir nya ? Kejadian menarik, kelucuan, romantisme keluarga, dan tantangan profesi football akan menghiasi film berdurasi 110 menit ini. Selamat menonton.

Bagikan Yuk
[addtoany]