Urat Malu Putus Dengan Google!

# Malu Bertanya Sesat Di jalan.
# Sering Bertanya, malu-malu’in!
# Google Map’in saja!

Saya bingung! Di malam hari cari plang nama Bali Outbound & Farmstay (BOF), Bedugul. Maksud hati mau on kan aplikasi Google Maps eh lihat sinyal HP munculkan E. Beruntung HP teman bisa locate BOF di Google Maps. Sesuai petunjuk si mbah, akhirnya rombongan saya blusukan masuk jalan desa dan yay! sampai di BOF!

Dulu, pas aktif di komunitas Bali Outbound, BOF pernah jadi lokasi kegiatan sosial We Are Family. Klo mau kesana, tinggal ingat-ingat plang nama dan mencari nya. Cara ini sebenarnya tidak efektif dan kuras energi karena harus siapkan mata untuk melotot kemudian beri beban otak untuk menggali memori.

Aksi mata melotot dan gali memori harusnya selesai hanya dengan sebuah aplikasi yaitu Google Maps. Bahkan kita tidak perlu cari warung, pinggirkan mobil dan siapkan anti malu untuk bertanya-tanya. Biar nggak dilabelin “Malu bertanya, sesat dijalan”. Dengan hadir nya Google Maps, label itu berubah jadi “Sering bertanya, ya malu-malu’in!” hahaha.

Kami, para mentor sehabis kegiatan Pesantren Digital Indonesia Camp IV silaturahmi ke Bapak Kadek Swanjaya, pemilik BOF untuk berdiskusi tentang permasalahan petani Bedugul. Kesejahteraan petani terusik akibat ketimpangan harga jual di petani dengan harga jual di pasar (end user). Ketimpangan itu justru untungkan pihak middleman yang leluasa bisa permainkan harga di sisi petani dan pasar.

Kembali omongin Google Maps ya. Suatu usaha jika terdaftar di Google Bisnis dan tercantum di Google Maps akan memudahkan calon pembeli (buyer) untuk langsung transaksi dengan pemilik usaha (owner). Buyer bisa hindari peran middleman yang bakal kuras dompet nya.

Buyer internasional ataupun dalam negeri yang saat ini melek internet, akan gunakan Google Maps untuk cari langsung ke produsen. Setelah landing di bandara, mereka cukup sewa motor dan cuzz langsung menuju ke lokasi produsen. Tanpa harus tanya dan tanpa harus buka peta kertas segede gambreng itu. Inilah kiblat efisiensi yang akan dianut oleh netizen.

Ketika melihat para alumni Pesantren Digital Indonesia yang ikuti pelajaran Google+ dan Google bisnis, lantas usaha mereka tercantum didalamnya, sungguh jadi kebahagiaan yang tiada terhingga.

Semoga langkah kecil ini mampu kurangi dan hilangkan peran middleman yang selama ini ciptakan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.

Salam DONGKRAK!
Dari ONline GeraK RAih Kemakmuran!

Photos by Khairul Mahfuz

Bagikan Yuk
[addtoany]