TDA sebagai komunitas pengusaha lekat dengan interaksi antar manusia (human relation). TDA Value bernama Silaturahmi menjadi dasar human relation tersebut. Ya human tersebut adalah member TDA.
Menurut The Liang Gie, seorang pakar filsafat jebolan UGM, human relation adalah adanya suatu interaksi, bukan sekedar relasi atau hubungan pasif, melainkan suatu aktivitas yang merupakan “action oriented” untuk mengembangkan hasil yang lebih produktif dan memuaskan.
Sekarang, mari tanya ke hati nurani sendiri, kenapa bergabung di TDA?
Banyak “the big why” gabung ke TDA. Bisa jadi ingin belajar bisnis, belajar organisasi, cari network, cari mentor, cari sahabat, atau cari jodoh? Ataukah mau jualan?
“Mas Hendra, saya sudah selesai urusan dengan dunia. Cukup. Saya ingin jadi manusia yang bermanfaat. Gimana cara gabung TDA?” Wuah, ini alasan paling mrinding yang pernah saya dengar. TDA banget!
Rasa apa yang diharapkan pada “human relation” yang “action oriented” itu? Sependek sepengetahuan saya adalah rasa nyaman. Tak munafik akan ada rasa itu di beberapa pribadi di TDA. “Cemistry” itu tak mungkin terjadi untuk semua member. Pastinya diantara semua member ada beberapa yang “klik” dengan hati.
Sudah sewajarnya akan terjadi hubungan “high trust” dan hal ini sesuai dengan salah satu misi TDA:
“Menciptakan sinergi diantara sesama anggota dan antara anggota dengan pihak lain, berlandaskan prinsip high trust community.”
Prinsip tersebut lahirkan kawanan/kelompok tersendiri diantara member TDA. Mereka merasa nyaman. Endingnya ada yang mengikat diri jadi partner bisnis, bahkan sampai ijab qabul di pelaminan #eh.
Maka wajarlah bilamana terjadi kelompok atas dasar rasa itu. Imbuhan ekslusif akan terjadi bila ada pikiran negatif memandang relation tersebut. Segera kembali lah memahami TDA Values.
Kumpulan/Kelompok dalam TDA
TDA sebagai organisasi punya program kerja. Beberapa diantaranya akan lahirkan kumpulan/kelompok tertentu yang memang sengaja diciptakan, beberapa contohnya:
Kelompok Mentoring Bisnis (KMB), adalah program kerja TDA yang bertujuan pendampingan bisnis bagi member nya. Biasanya satu kelompok terdiri dari seorang mentor dan beberapa member sebagai mentee. Punya masa tertentu untuk KMB ini semisal 6 bulan atau setahun. Biasanya setelah program selesai, mentor dan mentee susah untuk berpisah. Mereka sering silaturahmi.
TDA Klub, adalah direktorat di organisasi TDA yang bertujuan mewadahi hobi-hobi para member nya. Ada klub sepakbola, klub wisata, klub runner (pelari), klub campervan, dan klub-klub lainnya. Karena hobinya sama ya sering berkumpul.
TDA Perempuan, adalah direktorat di organisasi TDA yang bertujuan pengembangan potensi perempuan di TDA. Sering adakan acara-acara yang berhubungan dengan emansipasi perempuan. Ya akhirnya mereka para perempuan sering kumpul. Kadang suami dan anak-anaknya pun diajak sekalian.
Ada pula kumpulan suka nongkrong, suka ngopi, suka kajian agama, suka traveling ke luar negeri, suka durian, dll. Wuah klo berdasarkan kesukaan ya wajar akan terbentuk kelompok/kumpulan yang sehati.
Inti dari kumpulan itu terjadinya silaturahmi. Selanjutnya berjalan value-value TDA lainnya semisal berfikiran terbuka, integritas, berjiwa sosial, semangat solusi, kerjasama, berbaik sangka, dll.
Biasanya akan terjadi hal-hal positif yang lahir dari kumpulan tersebut. Semisal ada yang terjadi kolaborasi bisnis. Contoh nyata adalah antara saya dan Mas Khairul kolaborasi bisnis restoran. Ada yang kolaborasi bikin bisnis software. Contoh lain ada yang bikin yayasan, arisan, dll.
Jadi, jauhi gibah tentang eksklusifitas itu ya, sebaiknya inisiatif saja ikut ngumpul. InshaAllah terjadi keajaiban hidup.
Salam TDA! To The Next Level!
Hendra W Saputro
Direktorat LASTU TDA 8.0
#TDAValues #TDAFun
Bagikan Yuk