Sudah 4 bulan, tiap selasa malam pukul 21.30 – 23.00 WITA asik berikan kuliah Search Engine Optimization (SEO) untuk mahasiswa PRODI Bisnis Digital, Universitas Cendekia Abditama (UCA) Tangerang – Banten. Mulai Februari hingga Juni 2024 saya ditugaskan oleh Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam (FEBI) UCA menjadi dosen tamu dengan kompetensi SEO.
Rasanya malam sekali ya bagi saya. Tapi mereka para mahasiswa berada di Tangerang sana yang zona nya WIB merasa tidak. Bagi mereka kuliah mulai pukul 20.30 WIB.
Ketika dimandatkan menjadi “Dosen SEO”, jelasnya tantangan bagi saya. Biasanya berikan workshop SEO cuma maksimal 8 jam seperti di Kampus INSTIKI, ini disuruh menjabarkan menjadi 12 kali pertemuan. Tiap pertemuan selama 90 menit x 12, total 1080 menit alias 18 jam. Mendapatkan masa waktu 4 bulan, tentunya lebih leluasa bisa memberikan tugas-tugas ke para mahasiswa.
Sebuah kehormatan bagi saya mendapatkan mandat ini. Baru pertama kali secara resmi, ada SK nya, saya diminta sebagai dosen. Biasanya diminta sebagai pembicara/narasumber di event seminar/workshop/FGD. Terima kasih ya UCA, Pak Dekan, dan terkhusus Bu Fithri Wulandari, S.Kom., M.Pd.T sebagai dosen utama pengasuh Mata Kuliah Teknologi Digital.
Materi dan sesi saya berbarengan dengan Bu Fithri dimana SEO sebagai topik perkuliahannya.
Apa Saja Materi di Kuliah SEO?
Saya berikan 11 Modul. Jadinya lebih lengkap daripada Workshop yang 8 jam. Kemudian waktu lebih leluasa untuk sesi praktek nya. Tentunya ada kuis nya juga dong.
1. Insight Bisnis Tumbuh dengan SEO
2. Market Landscape SEO
3. Memahami Market
4. Memahami Market by Data
5. Struktur SEO
6. Market Research SEO
7. Data Preparation SEO
8. Content & HyperLinks
9. Content Marketing & Copywriting
10. Links Building & Social Signal
11. Website & SEO
12. Review Website & SEO
Bagi saya, SEO kegunaannya bukan untuk website saja. Namun SEO berlaku juga untuk media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok, LinkedIn, Pinteres, Twitter, Youtube, Google Business Profile dan bahkan file PDF. Mereka semua adalah aset digital.
Kenapa? Aset digital itu ternyata muncul juga di hasil pencarian Google/Search Engine Result Page (SERP). Maka teknik SEO harus berlaku untuk website dan media sosial juga.
Ini yang menarik. Pengalaman saya mendapatkan sales dari semua aset digital terdokumentasikan menjadi modul Kuliah SEO. Mungkin bisa dikatakan sudah jadi Silabus Pendidikan SEO. Tsah!
Kok Bisa? Pendidikan SEO
Kegiatan optimasi SEO berguna untuk menampilkan Aset Digital di halaman pertama Search Engine Result Page (SERP), dimana Search Engine mayoritas menggunakan Google.
SEO sendiri merupakan bidang keilmuan baru yang berasal dari algoritma teknologi komersial ciptaan dari search engine itu sendiri, dalam hal ini Google dan search engine lainnya. Menurut saya belum pernah secara resmi diajarkan di institusi pendidikan.
Teknik SEO dipelajari sendiri oleh para praktisi digital marketing berdasarkan panduan dari Google dan berdasar atas eksperimen pribadi/komunitas. Mereka yang berhasil menguasai teknik SEO berpotensi dapatkan keuntungan besar, baik itu secara materi maupun karir profesional.
Sama halnya mempelajari mata kuliah lainnya, belajar SEO adalah sarana keilmuan untuk mendapatkan uang. Belajar pajak tujuannya agar dapat uang. Belajar teknologi pangan tujuannya jadi ahli pangan yang digaji. Belajar ilmu akuntansi, juga bertujuan cari uang.
Pokoknya selama ilmu bisa dipakai alat untuk cari uang, maka bisa ‘dikomersialkan’ jadi seminar, workshop, bahkan bisa jadi kampus hehehe.
So, saya rasa SEO sah-sah saja diresmikan sebagai silabus pendidikan. Sangat bermanfaat. Saya merasakan sendiri dari tahun 2003 hingga sekarang. Finansial hidup saya salah satunya hasil dari penerapan SEO untuk bisnis saya di IT, Kuliner, Transportasi, dll.
Kuliah Jaman Now
Di sela mengajar, saya ceritakan suasana kuliah jaman dulu, jaman ketika saya berkuliah dari medio tahun 1996 – 2000 an. Kuliah tatap muka di dalam kelas. Dosen masih saja menulis di papan namun ada juga yang modern di jaman itu, yakni menggunakan alat penyorot tulisan bernama OVERHEAD PROJECTOR.
Agar bisa menggunakan alat itu, dosen harus menulis di kertas plastik ukuran folio. Pakai pulpen khusus. Ketika waktunya perkuliahan, ada mahasiswa yang disuruh dosen untuk angkat alat yang super berat itu dari kantor/mobilnya ke ruangan kuliah.
Jaman sekarang, sangat jauh berbeda. “Saya di Denpasar, kalian di Tangerang, masih bisa melihat materi kuliah saya melalui aplikasi meeting online. Nggak perlu angkat-angkat hehehe.”
Ya, saya menggunakan Google Meet sebagai alat tatap muka secara online.
Para mahasiswa yang mendengarkan cerita kuliah jaman saya tampak bengong, aneh melihat OVERHEAD PROJECTOR itu hahahaha.
Bagikan Yuk